65 - Bukti cinta Naysila

4.8K 215 37
                                    

Hari ini Rachel dan Farhan resmi keluar dari tahanan dan dinyatakan bebas bersyarat karena Afifah/Marni menangguhkan dirinya sebagai penyebab keduanya berbuat tindakan kejahatan.

Selain itu, pihak keluarga Lukman sebagai korban yang diwakilkan Aisyah juga sebelumnya sudah resmi mencabut gugatan keduanya. Sehingga keduanya bisa menghirup udara segar kembali.

Karena kesalahannya Afifah/Marni harus mendekam di penjara, dan dia sudah menerima itu dengan lapang dada. Tapi tidak dengan Haris, dia pergi meninggalkan kota ini tanpa Afifah tahu kemana dia melarikan diri. Afifah sudah pasrah dengan kelakuan ayahnya itu. Dia tidak mau lagi mengikuti keinginan bejad orang tuanya, cukup sampai di sini dia menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Aisyah sudah mengubah semua pandangan Marni/Afifah tentang Lukman dan Naysila.

Meskipun kejahatan itu sudah berakhir, tapi imbas dari semuanya itu kini semakin rumit. Pernikahan Naysila dan Zulfikar sudah di ujung tanduk. Naysila bahkan berniat menggugat cerai Zulfikar jika sampai Zulfikar tetap bersikeras akan menikahi Nurul.

"Kamu jangan gitu, Nay. Zulfikar pasti punya alasan." Ucap Aisyah menenangkan.

"Alasan apalagi Kak? Ini semua tuh udah jadi bukti kalau dia tuh jahat sama aku."

"Yasudah nanti kita bicarakan lagi, sekarang ayo kita beres-beres! Dokter bilang hari ini Bapak sudah bisa pulang." Ajak Aisyah sambil melipat beberapa baju ganti.

"Kak ... Janji ya sama aku!"

"Janji apa?"

"Jangan kasih tau Zulfikar tentang bayi yang ada dalam kandunganku?"

Aisyah terperanjat kaget. Bagaimana mungkin Zulfikar tidak boleh tahu tentang kehamilan istrinya sendiri.

"Tapi, Nay. Dia kan suam .. "

"Kak, please." Naysila memohon dan memotong ucapan Aisyah. "Biarkan dia tahu sendirinya. Aku gak mau kalo dia membatalkan pernikahan mereka karena dia kasihan sama aku. Aku cuma pengen dia membatalkan pernikahannya karena dia benar-benar tulus sama aku," 

Dengan berat hati akhirnya Aisyah menyetujui permintaan adiknya. Tak lama akhirnya Lukman pun di izinkan kembali ke rumah.

Saat mendorong kursi roda Lukman di koridor menuju parkiran, Naysila dan Aisyah melihat suster dan beberapa perawat mendorong seorang pasien laki-laki dengan tergesa-gesa.

"Langsung bawa pasien ke ruangan IGD!" Teriak seorang dokter yang baru saja datang.

"Sepertinya darurat sekali," ucap Naysila pada Aisyah. Mereka tidak menyadari jika orang yang berada di brankar itu adalah Zulfikar.

"Ayo, Nay! Kita harus segera pulang. Kamu lupa ini hari apa?"

Naysila menghentikan langkahnya. "Hari apa?"

Aisyah menghembuskan nafasnya dalam-dalam ketika adiknya ternyata tidak mengingat hari ulang tahunnya sendiri. Padahal biasanya satu jam sebelum jam 12 Naysila sudah membuat status untuk meng kode orang-orang terdekatnya agar memberikan kado untuknya.

"Ini kan hari ulang tahun kamu, Dek. Masa kamu lupa sih?"

Naysila diam, saking sibuknya dia dengan perasaan sakit hati karena suaminya, dia sampai melupakan hari ulang tahunnya.

"Ah, iya." Jawab Naysila singkat lalu kembali mendorong kursi roda Lukman.

Aisyah yang melihat perubahan sikap Naysila langsung ingat, Naysila pasti sedih karena Zulfikar sebagai suami tidak ada disampingnya di hari specialnya.

Seperti dugaan Aisyah, Naysila memang tiba-tiba memikirkan Zulfikar. Entah kenapa rasanya dia rindu sekali dengannya. Harusnya ini adalah tahun pertama dia merayakan ulang tahun bersama suaminya.

Amanah & Cinta 💓 (END)Where stories live. Discover now