47 - Waktu yang Salah

4.8K 206 23
                                    

Assalamualaikum,
Holla, hallo
Balik lagi sama author abal-abal cap jempol
Jangan lupa voment nya 🤗
Vote 15 dan Coment 30 aku baru Up lagi deh ya. Biar semangat

Happy Reading

.
.
.

💞 47 - Waktu yang Salah 💞

Malam ini sepertinya menjadi malam yang indah bagi kedua insan yang sedang di mabuk cinta. Setelah sekian lamanya menjalin hubungan sebagai suami istri, baru kali ini Naysila dan Zulfikar tidur di satu ranjang yang sama tanpa ada jarak yang memisahkan keduanya.

"Orang bilang gak ada bantal yang paling empuk selain bahu seorang suami," iya gak sih?

Seperti itulah yang saat ini Naysila sedang lakukan. Tidur di bahu kekar yang lebih empuk dari bantal manapun yang pernah dia coba, dan dia menyesal kenapa baru sekarang dia lakukan.

"Oiya, kamu belum cerita sama aku, kenapa kamu pulang lebih awal?" Pertanyaan Naysila menghentikan aktivitas Zulfikar yang sedang membelai rambut panjang Naysila.

"Oh, itu." Zulfikar merentangkan sebelah tangannya, "aku berusaha semaksimal mungkin agar mempersingkat waktunya."

"Oya?"

"Heummpp, abisnya aku gak bisa lama-lama..." Zulfikar menatap mata Naysila yang sudah mulai sayu.

"Maksudnya, lama-lama gimana?" Naysila ambigu,

"Lama-lama jauh dari kamu,"

Blush, pipi Naysila kembali merah. Melihat pipi istrinya seketika berubah warna, Zulfikar terkekeh lucu. Ternyata menyenangkan membuat Naysila tersipu malu.

"Kamu lucu deh, kalo lagi di gombalin pasti pipinya langsung merah," Zulfikar masih terkekeh menahan tawanya,

Melihat suaminya mentertawakannya, Naysila segera membalikkan badan dan menurunkan kepalanya dari bahu suaminya, berusaha untuk menutupi rona di pipinya. "Apaan sih? Nggak." Elaknya.

"Kok di punggungin sih? Dosa tau munggungin suami. Sini coba aku lihat pipinya," Zulfikar menarik tubuh Naysila, dengan kekuatannya akhirnya dia berhasil menarik wajah istrinya menghadap kembali ke arahnya.

"Ish, ya abis kamu nya,"

Zulfikar mengerutkan keningnya "Kok aku? Emang aku kenapa?" Zulfikar terus-menerus menggoda istrinya malam itu, dia senang sekali melihat rona merah di pipi Naysila.

"Tuh kan dia ngelihatinnya begitu banget," Omel Naysila ketika Zulfikar dengan intens memandang wajahnya,

"Kamu cantik," bisik Zulfikar sambil mendekatkan wajahnya ke arah Naysila.

Naysila langsung memejamkan matanya ketika hidung mancung Zulfikar sudah benar-benar bersentuhan dengan hidung Naysila, detak jantung Naysila benar-benar tidak bisa di kontrol lagi, ini terlalu cepat. Naysila belum siap dengan hal-hal seperti ini. Tiba-tiba saja dia teringat akan adegan di film Wedding Agreement yang ditontonnya malam itu bersama Zulfikar. Akankah mereka melakukan hal itu malam ini?.

Naysila semakin memejamkan matanya, dan......

Mmmuah "Selamat tidur istriku, mimpi yang indah ya!"

Setelah satu kecupan mendarat, Zulfikar menempatkan kembali kepalanya di atas bantal dan menjauhkan wajahnya dari Naysila. Sementara Naysila akhirnya bisa bernafas lega, karena akhirnya dia terselamatkan dari kekhawatirannya malam ini. "Ternyata cuma kekhawatiran aku aja," pikirnya.

Amanah & Cinta 💓 (END)Where stories live. Discover now