31- Zulfikar dan Perasaannya

4.8K 187 34
                                    

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ

"Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap." (QS. Al-Insyrah: 8)

Ternyata sudah jelas jika ayat diatas adalah seruan Allah untuk melarang hambanya untuk berharap pada selain dia. Karena kebanyakan manusia hanya membalasnya dengan kekecewaan.

"Woy, Zul. Lu kenapa sih? Ngelamun mulu dari tadi?" Pekik Andre.

"Iya nih. Btw tumbenan amat lu ngajakin kita buat latihan lagi? Setelah sekian lamanya lu di ajak juga ga pernah mau." Lanjut Arifin sambil membersihkan stick drumnya."

"Yoi, kayaknya ada something nih. Gue harap lu ga kesambet sih?" Samber Andre.

"Gpp, gue lagi kangen aja." Jawab Zulfikar singkat sambil meniup-niup microphone di depannya. "Tes-tes 1,2,3,".

"Ehh, btw lu pada mau minum apaan?" Pekik Andre sambil menekan beberapa digit nomor di benda putih lonjong di atas nakas.

"Gue jus mangga deh," Arifin mengacungkan stik drumnya.

"Gue air putih aja." Zulfikar berjalan ke arah nakas ketika melihat layar ponselnya menyala.

"Bi, saya minta jus mangga 1, air mineral 1, sama jus tomat 1 ya." Ucap Andre yang kemudian menaruh kembali benda itu pada asalnya.

"Anjir, jus tomat coy, perawatan lu? Udah kaya istri gue aja lu." Komen Arifin yang diikuti gelak tawa.

"Sirik aja lu, secara gue kan jomblo barokah, jadi gue harus merawat diri gue biar bisa dapetin ukhty solehah yang barokah juga," jelas Andre sambil merentangkan kedua tangannya ke samping.

"Jomblo barokah, Najis." Arifin yang jijik mendengarnya akhirnya melempar stick di tangannya ke arah Andre, namun stick itu berhasil di tangkap oleh Andre.

"Woy, hati-hati lu, tar pada rusak punya gue, tanggung jenab lu ya." Pekik Andre sambil mengelus-elus stick drum miliknya, sementara Arifin hanya cekikikan melihat tingkah sahabatnya.

Persahabatan mereka sudah lekat semenjak SMA. Andre, Zulfikar, Arifin dan Farhan adalah most wanted di sekolah pada masanya. Bahkan mereka ber empat melanjutkan ke bangku kuliah yang sama, hanya saja Farhan tidak sampai S2 karena ekonomi keluarganya tidak memungkinkan waktu itu.

Andre yang berasal dari keluarga berada memang memiliki studio untuk latihan musik sendiri dikamarnya, sehingga mereka tidak perlu menyewa ruang studio di tempat umum lagi.

"Woy, Ndre. Samperin tuh sahabat lu! Balesin chat serius amat dari tadi, kenapa sih tuh anak?" Tanya Arifin yang melihat Zulfikar sibuk dengan ponselnya.

"Biarin aja lah, kayaknya dia lagi ada masalah deh. Soalnya tumbenan banget sikapnya kaya gini. Tar selesai latihan kita tanya deh." Ujar Andre yang diikuti anggukan dari Arifin.

"Tumben lu pinter," sarkas Arifin.

"Eh, minta gue timpuk pake berlian lu ya,"

"Mau donk bang," goda Arifin sambil diikuti dengan gaya ngondeknya yang diakhiri dengan gelak tawa dari keduanya.

Kak Aisyah :
"Kamu dimana? Kenapa ninggalin Naysila sendiri di rumah sakit?"

Pertanyaan yang datang dari isi chat kakak iparnya Itu membuat dada Zulfikar kembali sesak. Apa yang harus dia katakan? Apa dia harus jujur pada Kakak iparnya itu perihal niat Naysila untuk segera bercerai dengannya. Atau menyimpan sendiri masalah ini sampai akhirnya nanti Aisyah sendiri mengetahuinya.

Amanah & Cinta 💓 (END)Where stories live. Discover now