41 - Good Bye

4.5K 204 45
                                    

Assalamualaikum,
Sebelumnya author abal-abal mau ngucapin makasih untuk temen-temen setia semua yang udah setia sama cerita abal-abal ku ini. Terimakasih untuk 5.4k, aku terharu 😭
Udah itu aja, jangan lupa di vote dulu dan komen ya!

Selamat membaca kisah Zulfikar, sang Pria idaman hati Author.

💞Part 41 : Good Bye💞


Rachel menundukkan kepalanya lemah, ketika paman dan bibinya datang menjenguknya di ruang tahanan.

"Kenapa kamu bisa melakukan hal sebodoh ini, Rachel?"

"Rachel gak tau, Om. Rachel khilaf, karena terhasut omongan-omongan dia. Awalnya aku pikir dia tulus mau membantuku, tapi ternyata,"

Rachel menitikan air matanya, "Aku gak tau kenapa jadi seperti ini akhirnya."

Tante Rachel memeluk keponakan semata wayangnya itu. Dia tidak percaya jika anak yang dikenalnya baik pada keluarganya itu telah melakukan tindakan kriminal.

"Tante akan cari tahu siapa wanita itu, serahkan semuanya sama tante!"

Rachel membalas pelukan hangat itu. Pelukan yang hanya ia dapatkan dari Tante Nya, semenjak kedua orangtuanya meninggal.

Rachel memang tidak pernah memiliki riwayat kriminal. Tapi entah mengapa sejak berteman dengan wanita berinisial Mrs.X itu, dia berubah menjadi lebih agresif. Tindakan-tindakan bodoh yang dilakukannya selama ini ternyata didalangi oleh wanita yang dipanggil Mrs.X tersebut.

Siapa Mrs.X yang dimaksud Rachel?

Tante dan Paman Rachel akan mencari tahu siapa dia yang sudah tega membuat keponakannya menjadi seperti sekarang.

----

Hari ini adalah peringatan 40 hari meninggalnya almarhum Hamidah.

Beberapa kerabat dan teman dekat bahkan sudah datang melayat.

"Ais, Naysila mana? Kok gak keliatan dari tadi?"

Laki-laki berusia 45 tahun itu adalah adik dari Hamidah.

Saking sibuknya, Aisyah baru sadar jika adiknya ternyata tidak ada diantara kerumunan orang-orang yang sedang melakukan pengajian itu.

"Oh, dia. Dia ada di... Kamar sepertinya, Om." Aisyah menebak asal setelah berusaha mencarinya namun tak ada.

"Oh, gitu. Yasudah,"

Aisyah sekali lagi mengulang, melebarkan pandangannya ke setiap sudut, namun tak juga menemukan adiknya.

"Zul, Naysila dimana? Kakak cari di kamar juga gak ada."

Zulfikar yang masih duduk di kursi roda hanya menggelengkan kepalanya.

Luka di perut Zulfikar belum sepenuhnya mengering, tapi Zulfikar memaksakan pulang karena ingin mengikuti acara 40 harian Almarhumah mertuanya. Dia pikir ini adalah saat terakhir dia bisa mengabdikan dirinya sebagai menantu yang baik untuk Hamidah, sekaligus permintaan maafnya karena tidak bisa menjaga putrinya, karena besok dia akan segera mengurus surat perceraian dengan putrinya.

"Maafkan saya, Bu. Semoga Ibu tidak membenci saya."

Hanya ucapan itu yang sesekali keluar dari mulut Zulfikar selesai membacakan surat Yasin untuk mertuanya.

Aisyah menghela nafas gusar. Bisa-bisanya Naysila pergi tanpa pamit di acara seperti ini.

Aisyah pergi ke dapur untuk mengambil gelas, namun dia tak sengaja mendengar suara orang yang sedang berdebat dibelakang rumahnya.

Amanah & Cinta 💓 (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora