Part 29 Ribut Besar

1.7K 62 0
                                    

Farah menelpon ibunya, meminta ia dan ayahnya segera datang menjemput dirinya dan kedua anaknya. Ia tidak tahan lagi, ia merasa ditipu oleh orang yang paling dicintainya.

Keesokan harinya kedua orang tua Farah tiba di Riyadh dan langsung menuju rumah Farah.

"Farah, suamimu dimana" tanya tuan Mohannad

"Aku mengusirnya, aku tidak bisa tinggal dengan penipu"

"Bukankah sudah ribuan kali Umi dan Abi jelaskan bahwa ia sedikitpun tidak pernah menipumu. Alasan Umi dulu tidak menerima dia sebagai menantu selain kamu sudah dilamar orang lain juga adalah kamu akan jadi istri ke empat" lebar Madame Mohannad

"Tapi aku tidak tau, Mik. Aku kira dia bujangan"

"Apa yang salah dengan istri ke empat? Bukankah Umimu juga adalah istri kedua sebelum istri pertama Abi meninggal?" Beber Tuan Mohannad. Farah terdiam

"Bukankah dulu kau pernah berkata tak apa me jadi istri keempat seorang bandot tua yang penting bukan lelaki pezina" tambah Madame Mohannad

"Anak ini, kedua anak ini adalah anak yang paling ditunggu keluarga ini. Ini cucu pertama mereka dan keduanya laki-laki. Tolong pikirkan semuanya baik-baik. Demi suamimu, demi Umi, Abi"

"Bukankah kau sangat menaruh cinta yang dalam pada Farouq, apa semua sirna seketika hanya karena ini?" Tanya Madame Mohannad

"Kau pikir, apa perasaan istri-istrinya yang lain selama ia menikah denganmu, Farouq tidak pernah berhubungan lama dengan istrinya yang lain sampai kau melahirkan?"

"Cobalah jangan egois, posisikan dirimu sebagai istri tertua, selama 9 bulan ia hanya disentuh beberapa kali saja oleh suaminya dan sisanya ia habiskan bersamamu?"

"Apa tidak ada iba lagi dihatimu?"

"Jannah itu mahal Farah, dan mungkin ini jalan dari Allah untuk mempercepatmu membeli jannah itu"

Wajah Farah mulai berubah, hatinya yang marah mulai reda, pikirannya yang buruk mulai membaik.

"Baiklah Umi, semoga Allah menerima taubatku atas perbuatanku. Tolong hubungi Farouq dan mertuaku minta mereka datang. Aku ingin memompa Asiku dulu untuk Hasan dan Husein"

Kedua orang tua Farah meninggalkannya dikamar ditemani 2 orang baby sitter yang tampak sibuk mengurusi kedua bayi kembar di ranjang mereka.

Seminggu pasca melahirkan adalah waktu terbaik untuk memerah susu. Banyak zat-zat baik yang terkandung dalam asi, selain itu anak Farah ada 2, ia harus rajin memompa agar kebutuhan Asi kedua anaknya tercukupi.

Kedua anak Farah tertidur pulas, Farah yang telah selesai memompa meminta baby sitter menarus Asi perah ke dalam freezer khusus, Farah menciumi kedua putranya. Dikamar itu ia hanya tinggal bertiga bersama anaknya.

Tiba-tiba, perut Farah kejang hebat, ia kesakitan. Ia berteriak kencang meminya tolong "mbaak, mbaak" tapi tidak ada yang mendengar.

Farah sudah tidak kuat, ia lalu berjalan perlahan menuju pintu untuk meminta bantuan, sesampai didepan pintu tangannya gagal meraih gagang pintu kemudian ia pingsan.

Disaat yang sama Farouq datang membawa buket bunga untuk istrinya, alangkah terkejutnya ia mendapati istrinya sudah tergeletak dilantai.

Farouq menggendong tubuh Farah, membawanya segera kerumah sakit. Orang tua farouq dan orang tua farah ikut kerumah sakit.

Di IGD farah disadarkan, diberi cairan infus untuk tenaganya. Dokter memeriksa Farah kemudian memintanya untuk rawat inap.

"Istri saya kenapa, Dok?" Tanya Farouq

"Dia terkena preeklamsia dan mommy blues. Apa ada yang mengganggu pikirannya pasca melahirkan?"

Semua orang terdiam tak menjawab

"Apakah bahaya, Dok?" Tanya Farouq

"Tentu, jika tidak ditangani pasien akan terus kehilangan banyak darah dan mengakibatlan kematian"

"Astagfirullahaladzim" semua orang mengucap

"Lalu bagaimana, Dok?"

"Siapkan saja pendonor untuknya, suaru waktu kalau diperlukan akan sangat membantu"

"Baik dok"

Mereka semua setuju dengan saran dari dokter.

Farah sudah dirawat didalam ruangan, ia masih belum bisa banyak berbicara, kepalanya serasa berputar dab tubuhnya masih lemas.

"Aku pulang dulu, biar aku menjaga Hasan dan Husein" kata Ibu Farouq

"Apa tidak apa-apa kami merepptkanmu begiti" jawab madame Mohannad

"Aku dengan senang hati melakulannya, mereka adalah cucuku"

....

Wajib Follow orangnya sebelum beberapa part di Hide

My Arabian HusbandWhere stories live. Discover now