Part 12: Lamaran kedua

2K 74 1
                                    

Part 12 : Lamaran Kedua

Jangan lupa Vote!

.......

Sudah hari ketujuh sejak Farah dilamar. Sudah seminggu juga ia tidak keluar rumah dan lebih sering mengurung diri didalam kamar. Ia mematikan ponselnya. Ia tidak ingin menemui teman-temannya ataupun pergi ketempat kerja. Selama itu ia hanya berbarinh dikasur disela waktu ibadah. Farah menangos, matanya bengkak. Ibunya mulai khawatir.

...

Tuan Mohannad sudah di Singapura sejak 2 hari yang lalu, melakukan beberapa kontrak bisnis 3 negara, antara Saudi, Indonesia dan Malaysia. Mereka berencana saling ekspor impir produk lokal masing-masing negara yang diproduksi pabrik masing-masing.

Hari ini adalah jadwal Tuan Fahd dan Farouq kembali ke Saudi, meski sebagian barangnya masih tertinggal di hotel Jakarta, Farouq tetap ingin segera kembali. Ia memaksa ayahnya. Sebenarnya hatinya sedang bersedih, wanita yang ia jatuh hati bersikap dingin. Bahkan sudah 3 hari ini nomornya tak bisa dihubungi. Pikiran Farouq kemana-mana. Bisa saja Farah sengaja mengganti nomornya karena tidak ingin Farouq hubungi lagi.

"Jadi Kapan kau pulang ke Jeddah?" Tanya Tuan Mohannad

"Senin, Insyaa Allah. Benarkan anakku" Jawab Tuan Fahd

"Apa tiketnya sudah dibeli?"

"Entahlah. Anakku yang mengurus semuanya. Farouq, apa tiketnya sudah dibeli?"

"Farouq!"

"Ah, iya Ayah. Tiket kita belum dibeli"

"Nah bagus kalau begitiu, ayo ikut aku dulu ke Indonesia, Aku ingin sekali menjamu kalian dirumahku"

"Aku tentu dengan senang hati menerimanya, kan Farouq"

"Baik, terserah Ayah saja"

....

Madame Mohannad pusing sendiri dirumah, ia bingung melihat tingkah anaknya yang seminggu ini terlihat sedih. Madame Mohannad masuk kedalam kamar Farah, menemuinya yang sedang berbaring

"Farah, Kamu kenapa, Nak?"

Farah diam

"Kalau kamu sakit, atau sedang susah hati, cerita samq Umik"

Farah diam

"Begini saja, bagaimana kalau kamu pergi dulu ke puncak, nginep dirumah mas Yahya. Istrinya kan sedang hamil besar, ia sedang sendiri dirumah karena mas mu harus mengurus perjanjian MOU perjanjian pondoknya sekolahnya menjadi sekolah Internasional di Malaysia, mau?"

Farah tetap diam

"Ya sudah Umik bantu packing ya, siang ini kamu sama Umik kesana ya"

My Arabian HusbandWhere stories live. Discover now