Part 5: Cincin Farouq

2.5K 68 4
                                    


Terpaut hati karna kejadian

Mengikat rasa menjadi satu

Mungkin ini adalah takdir Tuhan

Mengumpulkan mereka dalam satu waktu

...

Keduanya berjalan beriringan, langkah cepat dan mantap. Farah yang berjalan menunduk memperhatikan kaki Farouq yang tersingkap dari celana diatas mata kakinya yang bergoyang, bersih. Sesekali tangannya melirik kearah tangan kanan faruq yang bergerak maju mundur. Ia dapati terdapat sesuatu yang hilang. Cincin!

"Farouq"

"Iya"

"Bukankah malam itu kau datang ke klinikku dengan menggunakan cincin?"

"Cincin?" Farouq memeriksa kelingkingnya, kaget!

"Benar! Cincinku hilang" Farouq berusaha mengingat kejadian sebelumnya

"Ah, aku ingat! Cincinku aku lepaskan pagi tadi didalam mobil"

"Oh, syukurlah"

...

Mobil sudah berhenti didepan mereka berdua. Farouq membukakan pintu dan mempersilahkan Farah untuk duduk. Sekelebat mata, Farah melihat sopir Farouq melepaskan sebuah cincin dan dengan cepat memasukannya kedalam saku bajunya. Farouq masuk kedalam dan mobil mulai berjalan keluar dari areal parkir Plaza Indonesia.

"Kemana,Pak?" tanya sopir

"Kemana?" tanya Farouq kepada Farah

"Kita muter dulu,Pak. Ke daerah Bekasi" jawab Farah

.......

Sepanjang jalan Farah memperhatikan keadaan, semua bandit kecil tadi tampak berkumpul diareal parkir dan kebingungan karena Farah tiba-tiba menghilang. Mobil melaju lurus kedepan, macet dan berdesakan sudah biasa dirasakan di kota padat ini. Farah melirik ke arah Farouq, ia sudah memejamkan matanya, beristirahat sejenak karena kelelahan kucing-kucingan 2 jam penuh.

Farah tidak bisa beristirahat, cincin bermata biru milik Farouq seolah berputar-putar dikepalanya. Cincin itu tampak menonjol di saku sopir berkulit gelap itu. Mobil ngerem mendadak, di pertigaan sebuah motor memotong jalan dengan tiba-tiba.

"Astagfirullah" Farouq tersentak. Farouq menggeliat, lupa kalau disebelahnya ada Farah

"Sorry" Farouq tampak malu

"It's ok! I'm honestly also sleepy"

"Well, sleep then"

"To be honest, there is something i'd like to tell you"

"What is that?" Farouq penasaran. Farah melirik sopir, planga-plongo tak mengerti.

"About you're ring"

"Ah, yes i remember. Pak bam?"

"Ssshhhhh" Farah menghentikan ucapan Farouq sambil mencubit tangannya yang dibalut kemeja lengan panjang

"Aww"

"I saw you're ring" jawab Farah cepat

"Where?"

"There, in his pocket" Farah menunjuk

"Seriously?" Farouq terkejut

"Wallah"

Farouq terdiam

"I saw it when the first time we get in the car, he used it and suddenly move it into his pocket"

My Arabian HusbandOnde histórias criam vida. Descubra agora