"Sayang, barang-barang udah siap?" tanya Farouq kepada istrinya
"Sudah sayang, kemarin Mbak Sari yang ngepak"
"Oh iya"
"Mas"
"Iya"
"Yang aku minta kemarin apa sudah mas tanya sama Umi"
"Belum sayang"
"Loh kok gitu? Mas janji mau bicarain sama Umi kan?"
"Ya tapi ini beda, mas gak tau harus mulai dari mana!"
"Emang mau minta apa?" ibu farouq masuk ke kamar mereka yang terbuka
"Gak apa-apa mik" jawab Farouq
"Jujur, tadi Umi udah dengar semua loh"
"Mau minta apa sayang?" tanya Umi kepada Farah
"Itu Mik, kalau boleh nanti Mbak Sari tinggal sama Farah ya di Riyadh. Farah udah nyaman sama dia, udah cocok juga sama masakannya. Lagian dia orang Indonesia, jadi enak aja kalau ngobrol"
Ibu Fraouq diam
"Tapi Farah gak maksa kok mik, kalau gak bisa Farah bisa cari yang lain nanti"
YOU ARE READING
My Arabian Husband
Spiritual"Daripada menikah dengan lelaki pezina, lebih baik aku menjadi istri ke empat bandot tua!" teriakan Farah memenuhi kamarnya disusul dengan tangisan meraung yang mengiba. Madame Mohannad memeluk putrinya, mengusap-usap lembut rambut lurus panjangnya...
