Part 9 : Bali 2

2K 74 1
                                    

Part 9 : Bali 2

VOTE VOTE VOTE !

...........

"Kemal?" Farah kaget setengah mati

Kemal berdiri disamping Farah, menggiringnya masuk ke tempat tujuan.

"Kita mau kemana?" Kemal diam tak menjawab. Ia tampak ramah membalas senyum dari para pelayan hotel yang tampak sibuk membawakan macam-macam jenis minuman soda.

Kemal, Farah disusul dengan si kembar dan Winda yang mengekor dibelakang tampak anggun memasuki ruangan. Musik dari Ed sheeran berjudul Thingking out loud seolah menyambut kedatangan mereka. Kemal terus meminta Farah berjalan mendampinginya sampai diujung karpet merah, yang ternyata adalah bunga mawar merah yang rapi ditebarkan seolah karpet merah.

"Farah, Aku mohon padamu demi kehormatan ayah dan ibuku. Apapun yang aku katakan diatas sana nanti, aku mohon kamu untuk menjawab Iya. Aku mohon!"

"M-maksudnya"

Farah bertanya keheranan, secepat kilat sebuah lampu besar menyorot mereka berdua. Suasana berubah riuh, para tamu undangan bersorak dan bertepuk tangan untuk mereka berdua. Seorang MC memanggil-manggil nama Kemal dan Farah untuk segera naik ke podium. Lantunan lagi dari Yovie and the Nuno berjudul Janji suci menjadi pengiring mereka berdua menuju podium. Dengan percaya diri, Kemal menyapa semua tamunya. Menghibur semua teman-teman yang ada disana. Lampu temaram berubah menjadi cahaya indah seperti di negri 1001 malam. Semua tampak jelas dimata Farah, saat Kemal nyerocos memberi kata sambutan. Beberapa 9 orang sahabat terbaik Farah entah sejak kapan sudah ada di ruangan itu. Mereka tersenyum dan melambai kearah Farah, dibalas senyum simpul oleh Farah yang masih tampak bingung. Farah berbalik, betapa terkejutnya Farah melihat sebuah spanduk bunga besar diatas podium bertuliskan "Will You Marry Me" terpampang jelas diatas sana. Farah memutar badan, ia sadari bahwa seluruh dekorasi ruangan malam ini berwarna merah muda, yang entah mengapa senada dengan gamis yang ia pakai.

"All right ladies and gentleman. Sekarang, kita sudah sampai ke inti acara malam ini. Kemal, it's your turn"

Semua tamu bersorak sorai dengan tepuk tangan yang tak kalah meriah, music sebagai background suasana dimatikan. Sekarang semua orang berfokus kepada Kemal. Rahman, Rahim Winda dan beberapa sahabat baik Kemal tampak duduk dimeja terdepan. Sebelum mulai membungkuk, Kemal membisikkan sesuatu ke telinga Farah yang membuat suasana semakin riuh. Para tamu undangan bersorak sorai dengan semakin kencang.

Kemal berdiri, mulai berbicara dengan microphone

"Rasulullah salallahu alaihi wassallam berkata : Aku lebih mencintai seorang laki-laki yang menikah daripada seorang bujang. Untuk mengikuti sunnah Rasulullah itu, maka acara malam ini saya adakan. Pencarianku kepada cinta sejati tampaknya sudah akan berakhir, taarufku dengan wanita cantik dihadapanku ini memang baru sebentar, bahkan ini adalah pertemuan kami yang ke 3 kalinya. Tapi, entah kenapa? Hatiku sudah mantap memilihnya. Mungkin itulah yang dinamakan jodoh. Oleh karena itu, malam ini, dihadapan semua sahabat-sahabat terbaikku dan Farah. Aku ingin meminangnya, sebagai bukti keseriusan dan ketulisan cintaku padanya."

Kemal menekukan sebelah kakinya

"Farah, in the name of Allah. Will you marry me"

Ruangan langsung riuh, semua orang yang duduk seketika berdiri dan bertepuk tangan diikuti teriakan "terima terima terima terima"

Farah gugup, tangannya dingin. Ia tak tau harus berbuat apa

"Ya Allah, Aku tak mencintai laki-laki ini" Farah berteriak dalam hati

Kemal menajamkan matanya ke arah Farah. Farah memperhatikan sekeliling, semua orang tampak mengharapkan jawaban 'Iya' darinya. Farah bingung tak tau harus berbuat apa. Wajahnya datar.

My Arabian HusbandWhere stories live. Discover now