Part 21 Ibunda farouq
vote dan follow !!!
Sudah beberapa hari sejak kepulangan farah ke Indonesia. Sudah beberapa hari ini juga mereka saling member kabar di social media. Farouq mempersiapkan diri hari ini, mengkhususkan pertemuan berdua saja dengan ibunya.
Ia masuk ke mobil, meminta sopir mengantarkannya kerumah ibunya kemudian mengajak ibunya makan diluar bersama.
"Amati" Farouq memulai pembicaraan
"Aku ingin menikah"
"Barakllah" senyum seketika mengembang dari wajah ibunya
"Ibu akan mengurusnya untukmu"
"Tidak ibu!" jawab farouq lemah
"maksudmu?"
"Aku sudah memilih, Amati"
"memilih? Siapa? Arabkan? Berasal dari keturunan mana? Apa dia cantik?"
"Dia wanita soleha"
"Anak siapa? Keturunan mana?"
"Dia... dia Indonesia"
"Apa?"
"Indonesia?!" kejut ibunya
"Tidak. Umi tidak setuju!"
"bagaimana Umi tidak setuju sementara aku mencintainya?!"
' "kau pilih dia atau aku"
"Amati, Kau bahkan tidak tau dia siapa?"
"Aku tidak perlu tau, yang aku tau menantuku haruslah orang arab!"
"Orang arab? Bukankah kau orang Malaysia? Apa yang salah dengan orang selain Arab"
"Diam! Itu keputusan Umi"
"Umi"
"Umi akan menjodohkanmu"
"Tidak!"
"Kau pilih aku atau wanita itu?"
"Aku memilihmu kemudian dia"
"Huuuh" Wanita itu memegang-megang dadanya
"jantungku jantungku"
"Umi" Farouq panic
"Bawa aku pulang, Haah, kepalaku sakit" ia menyenderkan kepalanya ke dada anaknya
"baik Umi kita pulang"
"Berjanjilan kau akan menikah dengan gadis pilihanku" desak ibunya. Farouq diam
"Berjanjilah!" ia mendesak. Farouq masih diam
"hah, aku akan mati. Aku akan mati"
"B-baiklah Umi, Kita pulang"
Ibunya berhenti mengoceh kemudian Farouq mengantar Ibunya pulang.
YOU ARE READING
My Arabian Husband
Spiritual"Daripada menikah dengan lelaki pezina, lebih baik aku menjadi istri ke empat bandot tua!" teriakan Farah memenuhi kamarnya disusul dengan tangisan meraung yang mengiba. Madame Mohannad memeluk putrinya, mengusap-usap lembut rambut lurus panjangnya...
