1 - Maejiz

1.9K 297 534
                                    

"Di atas!! Hati-hati Anne!!"

Anne lantas mendongakkan kepala. Terlihat sangat jelas bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya. Siap melompat dan menerkam Anne kapan saja gadis itu terlambat menyingkir.

Dengan sigap, Anne berlari dari tempatnya dan segera menjatuhkan diri, berguling di antara semak-semak dan rerumputan liar yang tumbuh di Hutan Maejiz tempatnya mencari buruan.

Sang makhluk datang ke arah Anne secepat kilat, tetapi panah yang telah dilempar oleh busur Anne lebih cepat sehingga mengenai bagian dada makhluk itu.

Kelinci Diir¹. Kelinci dengan ukuran sebesar anak rusa itu memiliki kelemahan tepat di dragulja² sekitar dadanya (dragulja cokelat). Tak hanya lincah, kelinci itu pun memiliki sayap yang memudahkan dia beterbangan ke sana kemari untuk melindungi diri dari senjata jarak jauh yang dipakai oleh pemburu.

Seperti milik Anne. Sayangnya, panah dan busur Anne baru saja dilapisi ramuan hasil olahan dragulja kuning yang didapatkannya dari membunuh seekor Beruang Med¹, sehingga memiliki kekuatan dan kecepatan di atas rata-rata.

"Bagus sekali, Ann!!" seorang gadis berambut hitam legam dengan tudungnya yang berwarna kontras menghampiri Anne.

Anne menatap Nelda sebelum memberikan dragulja cokelat yang didapatkannya pada gadis yang lebih pendek darinya itu. Rambut beige blonde-nya diterpa angin semilir, memperlihatkan jelas wajah Anne yang berparas rupawan.

"Itu bukan apa-apa dibandingkan dengan perburuan kita minggu lalu saat berhasil memperoleh Dragulja Med, Nelda," tukasnya.

Gadis berambut hitam—Nelda—menengadah menatap Anne dengan tatapan tak percaya.

"Ini untukku??? Lalu, malam ini kau akan makan apa??" tanya Nelda dilanjutkan dengan perubahan raut wajahnya menjadi tak senang. Sejujurnya dia senang. Senang sekali malah.

Dragulja cokelat hasil buruan Kelinci Diir (dapat disingkat menjadi Dragulja Diir) memang hidangan paling lezat yang pernah ia nikmati. Namun, jika dia mengambil Dragulja Diir tersebut, maka dia tahu temannya tidak mungkin makan enak malam ini.

Anne mengangkat kepalanya, lalu mengambil anak panah dan meletakkannya pada busur.

"Aku bisa makan apa saja, Nel. Makan makanan enak setahun sekalipun tidak menjadi masalah besar. Lagi pula, berburu bukanlah hal yang sulit bagi pemburu seperti kita," kata Anne sambil mengerlingkan matanya.

Nelda melipat tangannya kesal sebelum memasukkan dragulja tersebut ke dalam kantung tudung panjang yang ia kenakan.

"Baiklah. Terserah apa katamu."

Gadis itu kemudian mengambil pedang dari sisi tubuhnya lalu menoleh, mempertemukan matanya dengan mata cokelat milik Anne. "Aku tahu kau akan memburu Lembu Bela¹ itu. Biar aku saja yang menyelesaikannya untukmu."

Anne terkesiap. Belum sempat dia menolak niat Nelda, gadis itu sudah terlebih dahulu menggumamkan mantra sihir teleportasi yang dapat terdengar jelas oleh Anne.

"Krenidaljeuv!" Kilat menyambar tubuh Nelda dan gadis itu hilang seketika menyisakan cahaya-cahaya kecil.

Anne berbalik, menatap tempat Lembu Bela berada. Ah, benar saja. Nelda sudah mengambil ancang-ancang di balik semak belukar yang sudah pasti tidak dapat terlihat oleh lembu itu. Dia memang sudah paham betul taktik membunuh buruan semudah lembu.

KLASIK: Sayatan MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang