11 - Kau itu Nelda

109 19 29
                                    

Langit gelap bercahayakan rembulan malam dengan satu lampu taman yang menyala menemani Anne, Nelda, Avasa, Dhieren, Ophelia, dan Vian di tengah lapangan Honesto Archer.

"Jadi? Malam ini giliran Nelda?" Anne bertanya. Dijawab oleh anggukkan dari Vian dan Ophelia.

"Lalu siapa Honesto Knight yang menjadi guru pelatihannya nanti?" Dhieren pun menimpali dengan mempertanyakan hal lainnya.

Ophelia tampak berpikir sejenak sebelum menyebutkan sebuah nama. "Madam Ghea. Honesto Knight perempuan terkuat di istana. Tapi, dia sering terlambat karena suka membuat jadwal latihan malam seenak hati."

Mereka semua—kecuali Nelda—terkejut begitu mengetahui kalau anggota kerajaan juga memiliki Honesto Knight seorang perempuan.

"Nel? Kenapa lemas?" Anne menyikut lengan sahabatnya yang sedari tadi hanya diam dengan kepala tertunduk.

"Ah? Eh? Maaf. Siapa tadi? Seorang madam? Hei, Anne, ternyata pelatihku perempuan, lho!!" Nelda yang terkejut buru-buru mengubah ekspresi wajahnya dan balas menyikut Anne sambil menggodanya.

"Ya, ya ... aku tahu, kok. Pelatihku Sir Marcus dan kau Madam Ghea. Selamat, kau lulus ujian tidak mendapat pelatih laki-laki," sindir Anne membuat Dhieren, Avasa, dan Nelda tertawa.

Ophelia hanya memperhatikan mereka, menahan sekuat tenaga agar tidak ikut tertawa. Sedangkan Vian, dia menatap Nelda dalam diam. Tahu pasti kalau gadis itu masih memikirkan hal yang mereka bicarakan tadi pagi.

"Hola! Maaf, ya, aku sedikit terlambat!"

Suara seorang perempuan muda yang kini tengah menghampiri mereka membuat semuanya menoleh.

Perempuan dengan rambut merah bergelombang dan tubuh dilapisi baju zirah biru tersebut menunjukkan raut wajah kelelahan. Tampak baru selesai melakukan latihan malam seperti yang sudah dikatakan Ophelia sebelumnya.

"Tidak apa-apa, Madam. Kami juga baru sampai," balas Ophelia. Vian mengangguk menyetujui gadis itu lalu berjalan ke arah Madam Ghea.

"Apa Madam kelelahan? Saya bisa mengambilkan handuk basah, minuman, dan beberapa kudapan jika perlu," tawar Vian pada perempuan tersebut.

Madam Ghea menggeleng beberapa kali disertai seulas senyum pada wajahnya. "Tidak perlu, Vian," tolaknya dengan lembut.

Manik biru tua milik Madam Ghea meniti satu per satu dari empat orang lain di hadapannya. Berusaha menerka siapa yang dipercaya oleh ratu sebagai Honesto Knight juniornya yang sekarang tidak memakai pakaian mencolok khas para knight.

Tak lama, Madam Ghea tersenyum lalu menutup mata. "Farastreux speredium," lirihnya, "aku akan memberitahu pada kalian siapa muridku dengan sihir ini."

Anne mengalihkan pandangan satu per satu pada temannya. Dia tidak merasakan sihir menyebalkan yang sering digunakan Nelda itu sehingga dia tahu kalau Madam Ghea berhasil menebak bahwa Anne bukanlah muridnya.

"Lho?! Tiga-tiganya kena??" Ophelia membelalakkan mata saat menunduk melihat kaki Nelda, Dhieren, dan Avasa sibuk menari di atas rumput.

Anne dan Vian berusaha menahan gelak tawanya saat apa yang dipertanyakan oleh Ophelia adalah sebuah kenyataan. Sedangkan Dhieren, Nelda, dan Avasa saling bertatap bingung tanpa berani mengeluarkan sepatah kata pun.

"Insting Madam Ghea ternyata tumpul sekali ...," bisik Nelda pada Anne yang ditanggapi hanya dengan kata 'hmm' olehnya. Kalau Anne bicara lebih dari itu, bisa-bisa dia kelepasan untuk tertawa.

KLASIK: Sayatan MisteriHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin