Chapter 24 - Magic

856 75 52
                                    

"...And above all, watch with glittering eyes the whole world around you because the greatest secrets are always hidden in the most unlikely places. Those who don't believe in magic will never find it..."

-Roald Dahl.

*
**
***

[Warning. Mengandung sedikit adegan smut. No details proofreading.]

Nadine terus saja meminta tolong saat itu, sembari menahan tubuh James yang lemah dan hampir terjatuh. Ia yakin salah satu pengawal James akan mendengar teriakannya dari kejauhan.

Setelah entah teriakan Nadine yang ke berapa, akhirnya beberapa pengawal James datang. Ada Terra, dan empat pria lainnya, salah satu dari mereka memakai topeng rubah.

 Ada Terra, dan empat pria lainnya, salah satu dari mereka memakai topeng rubah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hiks..! Terra... Ini James..." Adu Nadine dalam tangis.

Terra segera meraih tubuh Nadine, dan memberi kode kepada empat pria itu untuk mengurus James.

"Hiks... Kemana saja kalian? Hiks.. Bagaimana bisa kalian membiarkan Raja kalian terluka? Hiks..." Celetuk Nadine dalam tangis.

"Maafkan kami, Tuan Putri." Ucap mereka semua.

"Ayo, ikut saya, Tuan Putri..." Terra mengajak Nadine keluar kamar, namun Nadine belum ingin melepas pelukannya terhadap James.

"Hiks.. Tidak.. Aku ingin tetap di sisinya... Hiks!" Tolak Nadine.

"Jangan begitu, Tuan Putri. Bagaimana kami bisa mengobatinya jika kau di sini.." Bujuk Terra.

Akhirnya Nadine melemah dan Terra segera membawa Nadine keluar kamar. Nadine yang sudah pasrah hanya melihat dari kejauhan saat James ditangani oleh empat pria tadi, ketiga lainnya sudah ia kenal karena sering ia lihat di sekitar rumah itu. Tapi, seorang lagi yang mengenakan topeng rubah, ia tak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, mereka tak pernah memakai topeng di hadapan Nadine sebelumnya. Membuat Nadine penasaran.

Di luar kamar.

"Hiks.. Bukankah kau dokter, Terra?" Usut Nadine dan dijawab anggukkan oleh Terra. "Lalu, hiks.. Kenapa kau ikut keluar.. Hiks... Kau harusnya di dalam mengobati suamiku.. Hiks.. Bukankah para pria itu bukan dokter?"

"Mereka bertiga memang bukan dokter, tapi mereka bisa membantu pria bertopeng rubah itu dengan kekuatan mana mereka."

"Hiks.. Pria bertopeng rubah? Hiks.."

"Iya, pemuda itu juga dokter, walaupun ia masih magang, tapi kemampuannya sudah bisa melampauiku.." Terang Terra.

"Magang? Hiks.." Nadine menjadi khawatir saat mengetahui itu. "Terra... Huaa... Hiks.. Bagaimana kalau dia tidak mampu?" Tangisnya pecah saat tak mampu membendung kekhawatirannya kepada suaminya.

"Tenanglah Tuan Putri, kan sudah kubilang, kemampuannya melampaui diriku. Jadi, percayalah padanya.."

"Hiks... Tapi.. Hiks.. Sebenarnya, James pergi ke mana dan apa yang dilakukannya? Hiks.. Sehingga bisa terluka begini?" Selidik Nadine. "Dan lagi.. Hiks.. Kenapa kalian tak melindunginya?"

Dari Balik Mata Sang GagakWhere stories live. Discover now