Chapter 18 - Pregnant?!

561 63 50
                                    

....melawan rasa takut pada mimpi buruknya....

*
**
***

[No details proofreading. Jadi, jika kalian menemukan kesalahan tulisan atau alur jgn sungkan utk memberitahukan author. Thx.]

Hari itu. Langit seharusnya cerah karena sebentar lagi musim panas. Namun, saat Nadine keluar untuk pergi ke kampus, langit nampak mendung seperti mengetahui isi hatinya.

Hari itu adalah jadwal di mana Nadine dan kelompoknya untuk mempresentasikan tugas mereka, sebelum liburan. Teman-temannya telah berkata bahwa jika Nadine tak bisa melakukannya, biar mereka saja. Namun, Nadine bersikeras untuk pergi ke kampus.

Pagi itu, keempatnya telah mempersiapkan materi yang telah mereka bagi. Dan proyektor sudah dinyalakan. Tinggal menunggu mereka siap. Semua teman sekelas mereka telah menanti dengan mata yang tertuju kepada layar. Juga, sang dosen yang juga duduk di bangku paling depan.

Urutannya adalah Mia, Shawn, Bella, dan yang terakhir Nadine. Sang dosen kemudian mempersilahkan mereka untuk segera memulai presentasi mereka.

"Terima kasih, Prof." Ucap Mia. Lalu ia mulai membuka presentasi tersebut dan memulai bahan yang akan ia sampaikan.

Judul laporan mereka adalah Fredericksburg: Kota yang hilang.

Mia memulai dengan sesi introduction. Di mana ia menerangkan apa saja yang akan mereka bahas.

"Shapeshifters. Okay, apakah kalian pernah mendengar apa itu?" Mia memerhatikan wajah teman-temannya. Kebanyakan dari mareka berteriak tidak dengan wajah kebingungan, hanya beberapa di antara mereka yang sepertinya tau. Bagaimana dengan dosen mereka? Sang Profesor tentu saja tau dengan kata itu. Karena ia sudah mempelajari sastra serta sejarah eropa selama berpuluh-puluh tahun.

Mia kemudian mulai menerangkan apa yang dimaksud dengan shapeshifters, dan ada dua jenis shapeshifters. Setelah itu, ia menunjukkan berbagai foto yang mereka dapat dari berbagai buku sejarah.

"Mereka terlihat akrab dengan hewan-hewan itukan?" ... "Sebenarnya, hewan-hewan itu bukan peliharaan mereka tetapi biasanya pasangan ataupun pengawal mereka."

Wajah para mahasiswa lain mulai tercengang. Ekspresi mereka berbeda-beda. Ada terlihat kagum, dan penasaran dan ada yang ketakutan.

Kemudian, Mia menerangkan tentang Fredericksburg. Sebuah kota yang ditinggali oleh para shapeshifters dan kemudian menghilang ketika para Hunters menyerang kota tersebut. Sebelumnya, ia telah menjelaskan sedikit tentang para Hunters.

"..dan sesi berikutnya, kami akan menunjukkan bagaimana hasil dari pencarian kami akan kota itu dan juga hasil dari wawancara kami. Saya persilahkan, saudara Shawn.." ujar Mia.

Giliran Shawn. Ia menampilkan bukti-bukti kuat keberadaan Kota itu. Lalu sampai ke bagaimana mereka mencoba mengunjungi kota tersebut.

"Hari pertama pencarian kami memang berujung sia-sia. Begitupun, hari-hari selanjutnya, sampai kami menemukan cara agar kami bisa memasuki kota tersebut." Terang Shawn. "Sebenarnya, kami tidak pernah jauh dari kota itu. Hanya saja mata kami tak melihatnya. Kota itu terlindungi dengan tameng sihir oleh para shapeshifters."

Wajah para mahasiswa lain nampak penasaran, bagaimana mereka pada akhirnya bisa masuk. Tapi, karena dilarang untuk menginterupsi jalannya presentasi. Mereka hanya bisa memendam rasa penasaran mereka sebelum sesi bertanya jawab.

"Baiklah, apa kalian penasaran bagaimana cara kami masuk?" Shawn seakan menggoda para pesertanya. "Kami akhirnya menemukan sebuah buku dari sebuah toko buku tua yang banyak menjual buku-buku lama. Kami juga mendapat dukungan dari sebuah buku yang kami dapat dari sebuah perpustakaan kuno di ujung Kota London. Tapi, untuk menjaga privasi, saya tidak bisa menyebutkan nama dari tempat-tempat tersebut. Juga, nama-nama para narasumber kami nanti."

Dari Balik Mata Sang GagakKde žijí příběhy. Začni objevovat