Chapter 15 - Jebakan

735 75 69
                                    

....terkadang, kita harus terpaksa menyakiti seseorang, hanya untuk menyelamatkan seseorang itu....

*
**
***

[Mengandung beberapa konten smut (vulgar). Tapi tenang, hanya sebatas implisit untuk keperluan alur cerita. No details proofreading.]

Di suatu malam kelam. Bulan bersinar terang. Pancaran cahayanya nampak berkilauan di bulu hitamnya seekor burung gagak yang terbang di malam hari. Sudahlah pasti itu bukan gagak biasa.

Oculus, dialah gagak itu. Tanpa sepengetahuan James, Tuannya, ia pergi ke suatu tempat untuk melancarkan rencananya.

Ia sudah beberapa hari ini melakukan penyelidikan, ia bahkan pergi ke kuil dewi Afrodit dan Demeter untuk menanyakan tentang kesuburan. Dan akhirnya ia sudah mendapatkan waktu yang tepat untuk melancarkan rencananya.

"Haha... Kau tampan juga..." Ucap seorang wanita seksi dengan pakaiannya cukup terbuka. Wanita itu menggerayangi Oculus yang sudah merubah dirinya menjadi manusia.

"Aku tak akan tergoda dengan wanita manapun, bahkan seorang Succubus seperti dirimu." Tukas Oculus.

(Succubus: adalah sesosok iblis berwujud wanita cantik yang merayu laki-laki (terutama pendeta) melalui mimpi (atau secara langsung) untuk melakukan hubungan seksual. Mereka mengambil energi dari laki-laki untuk bertahan hidup hingga korban mereka kelelahan atau meninggal. Succubus dalam wujud pria disebut Incubus.)

"Hahaha.... Perkataanmu bisa menyakitiku..." Sahut Succubus seksi dengan pakaian terbuka itu. Mungkin itu bukan candaan yang terdengar lucu, karena Oculus tak pernah bergurau. "Haha.. tapi, apa tujuan seekor burung gagak ini menemui seorang iblis sepertiku?"

"Aku menginginkan sedikit racun darimu." Ungkap Oculus.

"Apa? Hahaha.. kau bilang kau tak tertarik kepada wanita manapun. Lalu, untuk apa kau meminta racun dariku?" Usut sang Succubus.

(Racun dari seorang Succubus atau Incubus, bukan bertujuan untuk membunuh, tetapi lebih ke menggoda atau bisa disebut juga seperti 'obat perangsang'.)

"Aku ingin menyatukan dua orang lain." Jawab Oculus singkat.

"Mmm.. lalu apa imbalan yang akan kau berikan padaku, gagak manis?" Succubus itu bertanya dengan masih menggerayangi tubuh Oculus.

Tubuh wanita ini masih seperti wanita seksi biasa. Ia belum menunjukkan wujud iblisnya.  Mereka juga tak berada di sebuah hutan belantara. Tapi, di sebuah rumah besar tua. Seperti James, succubus ini hidup membaur dengan manusia.

"Apa yang kau inginkan?" Oculus bertanya kembali.

"Hm.. bagaimana kalau bercinta? Haha.. kau pasti belum pernah bercinta dengan siapapun, sedangkan aku belum pernah bercinta dengan seorang shapeshifters. Bagaimana?" Tawar sang Succubus.

"Baiklah." Jawab Oculus singkat.

"Apa?! Hahaha..." Sang Succubus tak menyangka jika Oculus akan menjawabnya dengan cepat. "Apa kau tak takut terbunuh karena bercinta denganku?"

"Aku tak akan semudah itu terbunuh." Sahut Oculus. "Aku punya banyak nyawa."

"Haha.. benarkah? Kau terlihat gagah dan berani sekali. Aku suka... Haha.. tapi, ada satu syarat lagi..."

"Apa itu?" Usut Oculus.

"Panggil aku dengan namaku, jangan panggil aku Iblis ataupun Succubus." Pintanya.

"Aku kira seorang Succubus tidak punya hati."

"Panggil namaku, Tuan Oculus." Perkataan sang Succubus ini mulai berubah seperti perintah.

Dari Balik Mata Sang GagakWhere stories live. Discover now