Chapter 9 - Setengah Buta

531 82 56
                                    

....rasa yang tak boleh ada....

*
**
***

Nadinepun mendekatinya. "Ada apa dengan matamu, James?"

"Aku kembali buta, Nad..."

"APA?! Bagaimana bisa?"

"Aku tak tau pastinya, mengapa hal ini terjadi, Nadine. Tetapi, aku masih bisa merasakan kekuatanmu mengalir di dalam tubuhku..."

*Tap.. tap.. tap..

Oculuspun tiba. "Tuan, apa yang terjadi?!"

"Mataku kembali buta saat aku mencoba melihat matahari terbit." Jawab James.

"Apa Tuan merasakan sakit atau apapun sebelumnya?"

"Tidak, Oculus." ... "Apa kau tau mengapa ini terjadi?"

"Karena... Mm.. Kekuatanmu kurang, Tuan."

"Aku sudah menduganya.."

"Tapi, Tuan, tunggulah saat matahari tenggelam.. dan rasakan saat bulan mulai menyinari."

"Baiklah... Aku tau akan hal itu, Oculus."

Nadine yang sedari tadi tak berani menimpali akhirnya membuka suara.
"Ng... Oculus. Aku tak tau mengapa ini terjadi, apa darahku tidak berfungsi? Apa darahku semalam tak cukup?"

"Bukan karena itu! Ini semua karena Tuanku telah menghabiskan semua kekuatannya sendiri untuk Nenekmu. Jadi, ia sudah sangat kosong saat kau memberikan dirinya darahmu.."

"Ma.. maaf kalau begitu.." Nadine menunduk merasa bersalah.

"Oculus! Jangan buat Nadine merasa bersalah!" Bentak James.

"Maaf, Tuan." Sahut Oculus.

"Kalau begitu, ambil saja darahku lagi." Ucap Nadine.

"Sayangnya itu tidak bisa, Nad." Jawab James.

"Mengapa? Apa aku sudah tidak berguna lagi sekarang."

"Bukan begitu, tetapi, aku telah mengambil setengah kekuatanmu. Itu artinya kau belum pulih, dan lagi, siapa yang telah memakai kekuatannya Putri Cornix, hanya diberi satu kesempatan. Ia tak akan dapat mendapatkannya lagi di kesempatan kedua." Terang James.

"Lalu bagaimana caranya agar kau bisa sepenuhnya pulih? Aku sangat ingin membantumu.."

"Tenanglah, Nad. Kau pulang saja, jangan khawatirkan diriku. Aku akan mencari jalan keluarnya sendiri."

"Tapi, James. Aku tak bisa pulang begitu saja saat mengetahui ini."

"Pulanglah dulu, Nad. Aku akan menemuimu lagi nanti. Sekarang sebaiknya kau pulang dulu."

"Baiklah, James." Nadine nampak kecewa.

"Oculus, antar ia." Titah James.

"Baik, Tuan."

Oculus mengikuti langkah kakinya Nadine, sampai ke pintu rumah mereka.

"Baiklah, aku akan pulang sendiri, Oculus." Ucap Nadine.

"Tunggu dulu, Nona." Tahan Oculus.

"Ada apa, Oculus?"

"Kau taukan kota asal kami?"

"Fredericksburg?"

"Iya, kau benar, kota itu. Aku tau kau dan teman-temanmu sedang mencarinya." ... "Lalu, apa kau benar-benar masih ingin melihat Tuanku sembuh?"

"Tentu saja." Jawab Nadine lugas.

"Kalau begitu, kau harus berhasil menemukan kota itu, dan membawa kami ke sana. Karena di sana adalah tempat asal kami pasti di sanalah kami bisa menemukan bagaimana cara agar Tuanku bisa sembuh."

Dari Balik Mata Sang GagakWhere stories live. Discover now