20 | The Information

Start from the beginning
                                    

Ketika mereka sedang menikmati makan siang yang sudah kesorean itu handphone Iva berbunyi dan bergetar di atas meja yang berada di ruang tamu tak jauh darinya. Cepat dia bangun dan menghampiri meja itu, melihat nomor yang muncul di layar handphone nya. Nomor yang tertera tidak ada dalam kontak list  alias nomor tidak dikenal. Iva melangkah cepat mendekati Awan berdiri di sampingnya dan memperlihatkan handphone itu.

"Aku yang angkat!" ucap Awan dan mengusap ikon berwarna hijau di layar handphone Iva.

Awan : Halo?

(Diam sejenak)

Indra : BRENGSEK, di mana Iva?

(Ternyata yang menelpon Iva adalah Indra, dengan nada gusar dan marah langsung dia memaki Awan)

Awan : Wooo Wooo Wooo Santai bro, Iva Sama gue dan dia baik-baik aja, bentar gue loundspeaker.

Iva : Indra aku baik-baik aja, kamu jangan marah begitu sama Awan, dia sudah hampir mati gara-gara nyelamitin aku. Kamu yang ke mana aja sih? Hilang nggak ada kabar? Bikin khawatir tau!

Indra : Apa maksudnya menyelamatkan kamu, Va?

Iva : Jadi kemarin aku ke Banyuwangi sesuai instruksi kamu untuk melihat temapt aku dilahirkan, nah aku ditemani Awan saat itu dan untungnya pergi sama dia. Saat perjalanan pulang kita ditabrak dari belakang. Awan sampai nggak sadarkan diri dan orang yang nabrak kita pergi setelah melihat mobil warga setempat yang lewat jalur itu.

(Awan hanya diam membiarkan Iva yang berbicara dengan Indra)

Indra : Kamu nggak apa-apa? Kenapa pindah apartemen di mana sekarang kamu?

Iva : Satu-satu! Aku nggak apa-apa, Awan kepalanya bocor for your information. (Awan menahan tawa saat melihat ekspresi Iva saat itu) Kenapa pindah? Jadi saat kami balik dari Banyuwangi aku dikejar empat orang yang nggak dikenal, salah satunya sempat nangkap aku tapi aku berhasil lari lagi dan lagi-lagi Awan yang bantu aku kabur. Saat balik apartemen mereka sudah di situ juga. Makanya besoknya kami putuskan untuk pindah.

(Indra diam setelah mendengar penjelasan Iva saat itu)

Iva : Nah sekarang gantian. Kamu di mana ?

Indra : Masih di Yogyakarta, aku sudah dapat nama dalang dibalik kejadian  yang kamu alami. Namanya Bramantyo. Tapi hubungannya denganmu apa masih misteri. Hm, Awan bisa aku minta tolong padamu? Aku terpaksa memintanya kepadamu asal kau tau.

(Awan menjeling ke arah Iva dan memutar kedua bola matanya)

Awan : Ya tentu saja selagi bisa akan gue bantu.

Indra : Jaga Iva!

Awan : Kalau itu nggak usah khawatir.

Indra : Hari ini aku akan pergi dari Yogya tapi aku dan Mas Bayu akan pergi ke Solo lebih dulu ada yang harus kami selidiki di sana. Jadi, Iva jangan bertindak gegabah kamu bisa hubungi aku melalui nomor ini dan akan ku kirim nomor Mas Bayu juga untuk berjaga-jaga.

Iva : Oke! Hati-hati.

Awan : Oh sebelum lupa. Nama orang tua kandung Iva adalah Eman Nasir dan Keumala Adiraksa. Kakek Iva bernama Sanjaya Adiraksa, kalau ini lu pasti tau kan?

(Iva menunjukan wajah kebingungan)

Indra : Adiraksa? Maksud kamu Adiraksa Group? Apakah mereka sama?

Awan : Yes, mereka sama.

Indra : Oke. Thanks infonya aku titip Iva dan terus kabari aku jika ada informasi terbaru.

Kemudian panggilan terputus dengan wajah kebingungan dan penasaran Iva masih berdiri di samping Awan menanti penjelasan. Awan memainkan handphone Iva di tangannya sambil melirik nakal ke gadis yang ada di sampingnya itu dan tersenyum.

Seingat Iva mereka hanya mendapat nama depan kedua orangtuanya, tapi baru saja dengan yakin Awan membagi informasi itu kepada Indra tadi. Bahkan mereka berbicara soal sebuah group perusahaan yang bahkan tidak ada dalam penyelidikan mereka di Banyuwangi.

Rasa penasaran Iva benar-benar tergambar di wajahnya. Dia tidak sabar menanti jawaban dari Awan yang dari tadi menatapnya.

 Dia tidak sabar menanti jawaban dari Awan yang dari tadi menatapnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Scouring The Past (TAMAT - REVISI)Where stories live. Discover now