04 | Letter Of Truth

478 54 4
                                    

Kembali pikirannya melayang jauh ke masa lalu, saat Mama dan Papanya memutuskan untuk bercerai karena perselingkuhan yang dilakukan oleh Papanya dulu. Sebenci apapun Iva terhadap sosok Papanya itu, masih sulit baginya memahami bahkan hingga saat ini, mengapa Papanya melakukan hal keji itu kepada Mama? Sepanjang yang dapat dia ingat, Papa dan Mamanya selalu harmonis, saling mencintai dan sangat menyayanginya dengan sepenuh hati. Hingga suatu hari, datang seorang wanita yang membuat kehidupan pernikahan orang tuanya dalam satu malam hancur, semuanya hancur. Bagaimana pun Mamanya memohon agar Papanya tidak pergi, tidak mampu membuat pria itu mengurungkan niatnya, dia mengikuti nafsunya. Wanita yang entah siapa itu dan entah dari mana datangnya, hadir bagaikan badai, menghancurkan dalam sekejap kehidupan mereka yang damai.

Diletakannya liontin dengan ukuran namanya di atas album foto yang terletak tepat di sampingnya. Dilihatnya sebuah kertas yang terlipat, sebuah surat, surat dari Mama.

Iva, sayangku ...

Mama harap, kamu tidak perlu menemukan surat yang Mama tulis ini. Mama sungguh berharap semua cerita yang ingin Mama sampaikan saat ini, dapat Mama ceritakan langsung sama kamu.

Va, sebelumnya Mama minta maaf. Sungguh karena terlalu mencintaimulah yang membuat Mama merahasiakan semuanya darimu. Tapi, perlu kamu ketahui Va, selamanya Iva Rahma adalah putri kecilnya Mama Asri, putri yang selalu Mama banggakan dan cintai.

29 tahun yang lalu, sore hari hampir menjelang malam. Papa dan Mama berkendara dari Yogya menuju Magelang. Saat itu kami berhenti menepi, melihat sebuah mobil yang menabrak pohon besar di tepi jalan yang cukup sepi itu. Memang, jalanan saat itu sedikit basah dan licin akibat hujan yang mengguyur kota pada siang hari. Mama ingat betul hari itu, hari dimana kita akhirnya bertemu ... ya bertemu.

Papamu turun memeriksa keadaan mobil itu, ternyata masih ada orang di dalam yang terjebak namun, mereka tidak sadarkan diri. Cepat-cepat kami menelpon ambulance dan memanggil warga yang lewat. Ada dua orang pria dan satu orang wanita yang menggunakan pakaian perawat, sebelumnya Papamu tidak melihat, wanita yang mengenakan pakaian perawat itu menggendong bayi cantik dipelukannya. Cepat Papamu memaksa membuka pintu mobil itu, untuk memastikan kondisi si bayi. Syukurlah bayi itu masih bernafas.

Kami membawa si bayi dan ketiga orang lainnya ke rumah sakit terdekat, sayang sekali ketiganya tidak berhasil selamat, sedangkan si bayi selamat. Bayi itu adalah kamu Nak, ya Kamu...

Kamu di rawat hingga dinyatakan sehat oleh pihak Rumah Sakit, Papamu yang terlanjur jatuh cinta pada pandangan pertama padamu memutuskan untuk mengadopsimu.

Ya, Nak, Iva tidak lahir dari rahim Mama, tapi Iva adalah cahaya di dalam hidup Mama dan Papa, percayalah pertemuan kita bertiga di hari itu adalah takdir yang sungguh indah.

Sampai akhirnya hari-hari kelam itu terjadi, Papa dan Mama berpisah. Kita hjrah ke Riau. Kehidupan kita berduapun berangsur-angsur membaik, sampai akhirnya suatu hari Mama mendapatkan sebuah telpon. Telpon itu dari Papamu, setelah hampir dua tahun kita berpisah karena tragedi, Papa menelpon, nada bicaranya gugup dan cemas. Pertanyaan pertamanya saat itu adalah tentang kamu Va, ya tentang kamu, apa kamu baik-baik saja? Apa tidak ada hal buruk yang terjadi?. Awalnya Mama menganggap semua pertanyaan itu adalah rasa rindunya padamu, Mama mengerti, hal tersebut karena Papa sangat mencintai Iva.

Sejak hari itu, Papamu intense menanyakan kabar kita berdua, dan mencegah Mama untuk memberitahumu. Karena Papa merasa bersalah atas peristiwa waktu itu. Kemudian Papa bilang, dia akan datang ke Riau untuk menjelaskan alasannya mengapa dia merasa khawatir setengah mati seperti itu. Intinya Papamu ingin Mama dan kamu pindah lagi, pindah ke daerah atau bahkan pulau lain selain di Jawa. Saat itu pesan Papamu sebelum hendak terbang menyusul kita di Riau adalah nyawa kita dalam bahaya. Di hari Papa akan berangkat, Papa mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Peristiwa yang kamu ketahui sebagai peristiwa kecelakaan lalu lintas biasa. Tidak lama saat peristiwa kecelakaan itu terjadi, ingat kah kamu? gedung olah raga tempat kamu bersekolah dulu terbakar, dan banyak kejadian ganjil yang semakin membuat Mama waspada dan takut. Singkatnya, Mama mengikuti keinginan Almarhum. Papa mu untuk pindah, dan kita pun pindah ke Kalimantan.

Iva, sayang ku ...

Ketika kamu menjumpai surat ini, artinya telah terjadi sesuatu pada Mama jika hal itu terlalu mendadak, curigalah Nak, hati-hatilah. Mama Mohon!!

Mungkin tidak lama setelah itu kamu akan bertemu Indra, dengarkanlah dia.

Iva, Mama dan Papa sayang sekali sama Iva...

Kamu harus kuat, Nak.


Mama


_____

Update part selanjutnya di hari Senin ya ><

Scouring The Past (TAMAT - REVISI)Where stories live. Discover now