Bagian 55

215 7 0
                                    

"Saluna ini...," Jiboy tak sanggup berkata-kata, ia tahu betul maksud dari gambar dua mug itu,

"Kok kamu buka dua-duanya???" Kata Saluna segera mengambil mug yang bergambar anak perempuan,

"Loh, jadi bukan dua-duanya untuk aku?"

"Bu,bukan!" Kata Saluna.

"Tapi, tapi kenapa kamu ngasih aku ini, kamu..., Kamu tau,kan arti gambar itu."

Saluna terdiam, ia berpikir sejenak,
"Ha,harusnya cukup aku yang tau."

"Lalu?"

"Tapi kamu udah terlanjur tau."

"Kenapa cuman kamu yang harus tau?"

"Karena aku..., Aku...,"

"Kamu kenapa?"

"Udah, gini aja! Anggap hadiah itu adalah hadiah anniversary 5 bulan kita!"

"Apa? Hadiah apa?"

"Ugh..., Jef, masa harus aku ulangi, sih???"

"Enggak, anniv 5 bulan, i,itu maksudnya kamu...," Jiboy tidak bisa berkata-kata lagi, ia langsung memeluk Saluna.

"Ahaha..., Ya ampun, kenapa rasanya kayak baru jadian, sih?" Kata Jiboy sambil memeluk Saluna.

Saluna membalas pelukannya, "aku suka kamu, suka banget, suka sampai menembus ruang dan waktu." Bisik Saluna.

"Aku lebih suka sama kamu...," Balas Jiboy.

Saluna lalu melepas pelukannya dan memandangi wajah laki-laki di hadapannya yang sangat ia sukai,

"Kamu laper gak?"

Jiboy tersenyum, setidaknya ia bisa melihat tingkah aneh seorang Saluna meskipun wajahnya sembab,

"Kamu yang laper,ya?" Ledek Jiboy.

"Iih, ini,kan sebenarnya udah jam makan siang aku, jadi__,"

"Ayo kita makan." Kata Jiboy sambil memberikan bento pada Saluna.

"Oh,iya ngomong-ngomong Kamu udah buka hadiah dari aku?" Tanya Jiboy.

"Hadiah yang mana?"

"Hadiah cerdas cermat."

"Oh! Itu. Aku belum buka. Takut aku suka dan gak bisa ngelupain kamu."

"Kalo gitu, nanti buka. Kamu juga harus pake, mau keliatan atau enggak, pokoknya kamu harus pake!"

"Emang itu apaan, Jef?" Tanya Saluna.

"Makanya buka nanti," kata Jiboy.

"Se, sebenarnya aku bawa Jef." Kata Saluna lalu mengeluarkan nya dari tasnya.

"Kok dibawa?" Tanya Jiboy.

"Mau aku kembalian kalo kamu beneran balikan sama Mira." Kata Saluna.

Jiboy lalu mengambilnya, "haduuh..., Gak usah dibalikin harusnya." Kata Jiboy. Lalu membuka hadiah itu.

"Emang itu apa, Jef."

"Tada!" Jiboy menunjukkan hadiahnya, sebuah kalung dengan bandul berbentuk buah ceri kecil,

"Ih, kalung?"

"Ini, ada ukiran namanya," kata Jiboy sambil menunjukkannya di belakang bandul ceri itu,

"J dan S."

"Uhm."

"Kamu pernah kasih yang kayak gini ke Mira juga gak?"

"Eeh? Ke,kenapa kamu bisa mikir ke situ?"

"Aku nanya!!"

"Be,belum."

"Bohong?"

"Beneran."

"Ya udah, kalo gitu aku pake." Kata Saluna mengambilnya,

"Haduuh..., Padahal tadi itu udah cukup romantis, kenapa juga dia cemburu di saat yang gak tepat." Batin Jiboy. Lalu ia melihat Saluna yang kerepotan,

"Duuh, sini aku bantuin," kata Jiboy lalu duduk di belakang Saluna dan memakaikannya,

"Nah, mulai sekarang, kamu itulah milik aku." Kata Jiboy lalu kembali ke tempat duduknya,

"Makasih, ya Jef."

"Iya...,"

"Kalo gitu ayo kita makan!!"

"Ayo, Eh, Rifky?" Kata Jiboy yang tidak sengaja melihat Rifky datang sambil bergandengan tangan dengan seorang gadis di belakangnya,

Saluna lalu menoleh, "eh, Rifky?" Tanya Saluna.

"Lu sama siapa?" Tanya Jiboy.

"Uhmm.., i,ini, cewe gue." Kata Rifky.

"Eeh? Kamu udah mau cerita??" Tanya Saluna.

Gadis di belakang Rifky langsung menampakkan diri, "kamu udah tau Saluna??" Tanyanya yang ternyata adalah Sharena.

"Eh?" Jiboy kaget, apalagi Saluna,

"Sharena???" Kata Jiboy dan Saluna kompak.

❤️
❤️
❤️

Ternyata cerita belum selesai

Sebuah Pelarian (END)Where stories live. Discover now