Bagian 27

210 7 0
                                    

Alesha membawa Saluna ke tempat yang sepi.

Saluna mencoba mengatur napasnya,

"Alesha? Sebenarnya ada apa, sih?" Tanya Saluna. Setahunya, Alesha itu tidak memiliki masalah apapun dengannya, bahkan ia baru saja mengatakan untuk menjadi teman baiknya.

"Aku mau buat perhitungan sama kamu!!!" Tegasnya.
"Iya, apa?" Tanya Saluna. Ia merasa khawatir telah membuat kesalahan pada Alesha tanpa ia sadari.
Alesha berbalik dan berbicara di depan wajah Saluna,

"Jangan suka sama Tommy !" Kata Alesha.

"Haaah???" Mendengar itu membuat mulut Saluna terbuka selebar-lebarnya.
"Jangan pura-pura !! Kamu tadi pagi pura-pura pingsan, biar dapet simpati Tommy,kan?" Selidik Alesha.

Saluna mengerutkan keningnya, seingatnya satu-satunya laki-laki yang ia sukai dari dulu hingga sekarang adalah bang Ben.

"Kamu,kan udah punya Jiboy !"  Kata Alesha lagi.

"Ah, iya. Hampir aja keceplosan aku sukanya sama beng Ben." Batin Saluna.

"Emang aku itu udah putus sama Tommy. Tapi aku itu__, maksudnya kita berencana balikan,tau gak??"

"Tau." Kata Saluna.
"Terus?"
"Terus, maksudnya?"
"Apa maksud kamu tadi pagi?"
"Duuh..., Gini aja,deh, Alesha yang cantik, coba tanya langsung ke Tommy nya. Aku sekarang membela diri, juga gak bakalan kamu dengerin." Kata Saluna.
"Jadi?"
"Jadi, sekarang aku mau cari Jef.., maksudnya Jiboy dulu. Aku kangen sama dia." Kata Saluna lalu segera pergi, ia langsung menjulurkan lidahnya setelah memastikan, Alesha tidak melihatnya lagi,

"Duuh, mimpi apa coba, kemaren. Aneh banget sok-sokan kangen sama tuh anak." Kata Saluna.

*

Saluna kembali ke kelasnya. Padahal ia benar-benar ingin melihat permainan Jiboy yang memang sangat keren. Tapi anak itu sepertinya sedang ada keperluan.

"Saluna !" Tiba-tiba ada yang memanggilnya. Belum sempat Saluna menoleh, tiba-tiba orang itu memeluknya dari belakang,

"Eeh ? I,ini kenapa?" Tanya Saluna yang agak kaget.
"Lu ternyata emang lebar,ya?" Kata orang itu yang sebenarnya adalah Jiboy.
Saluna segera melepaskan pelukan Jiboy,

"Iih..., Sana pergi kalau mau ngeledek!!!" Kata Saluna kesal.
"Hehe..., Bercanda sayang." Kata Jiboy lalu kembali memeluk Saluna dari belakang dan meletakkan dagunya di atas pundak Saluna.

"Sekarang kenapa lagi?" Kata Saluna.
"Aku.., aku baru sadar, kenapa Mira putusin aku." Katanya sedih. Saluna melepas kan pelukan Jiboy lalu berbalik dan kini berhadapan dengan Jiboy,

"Kamu mau ceritain ke aku?" Tanya Saluna. Jiboy mengangguk.

*

Alesha datang ke kelas XI-MIA-2.

"hai Alesha...," Alesha tak memedulikan sapaan itu, matanya ini langsung mencari orang yang berhasil membuatnya cemburu,

Ia berjalan cepat ke arah meja laki-laki itu.

BRAKK !!!

Tommy, si pemilik meja hanya mendengarkan dan menatap Alesha tajam,

"Ada apa?" Tanyanya dingin.
"Apa hubungan kamu sama Saluna?" Tanya Alesha.
Tommy menghela napas kasar, "sama kayak hubungan aku ke kamu." Kata Tommy.

BRAKK!!!

Alesha menggebrak meja lagi,

"Mana bisa??" Kata Alesha marah.
Tommy menaikkan alisnya,

"Aku..., Aku,kan masih suka sama kamu." Lirihnya.

"Cieee.....," Kata anak-anak di situ yang menyaksikan nya. Tommy hanya menunduk.

"Tommy..., Jawab..," kata Alesha. Tommy lalu mendengakkan kepalanya dan menatap Alesha,

"Aku gak ngerti maksud kamu." Kata Tommy.

"Iih..., Maksud aku, tentang upacara tadi." Kata Alesha.
"Ooh..., Itu, malapetaka..."Tommy terdiam,

"Dengar ini Alesha, tadi pagi itu aku sungguh sial berdiri di samping Saluna. Dan soal hubungan..., Hubungan kita semua itu sama, teman satu tim. Gak lebih." Jelas Tommy.

"Jadi..., Jadi...??"

"Jadi jangan ribut lagi. Aku juga sama kayak kamu...," Kata Tommy.

Mendengar itu wajah Alesha langsung memerah, "jadi?" Tanyanya lagi dengan senyum yang super lebar.
"Tunggu aku. Oke?" Kata Tommy lalu Tersenyum.
Alesha mengangguk, "iya, pasti." Kata Alesha.

*

Jiboy menceritakan semuanya pada Saluna,

"Aku bodoh banget..., Kenapa waktu itu aku nyuruh dia berhenti..., Aku rasa dari situ, dia mulai ilfeel sama aku." Kata Jiboy.

"Tapi seharusnya dia bilang, kalau dia gak setuju sama kamu."

"Entahlah. Kita gak pernah berdebat. Kayaknya hubungan sama dia itu kayak air mengalir aja, lancar."

"Mungkin ini kenapa, sekarang kamu jadi pacar aku, meski bohongan."

"Maksud kamu?"

"Denger ini Jiboy, dibandingkan bang Ben, bahkan aku lebih mencintai diri aku sendiri. Itu makanya, aku gak membiarkan diri aku nangis disaat bang Ben jadian sama cewe lain. Dan karena ini juga aku gak akan membiarkan siapapun menghentikan keinginan aku."

"Terus apa hubungannya?"

"Karena kita pacaran, setidaknya kamu belajar untuk menghadapi cewe yang agak sedikit egois kayak aku."

Jiboy tersenyum,

"Gitu,ya?" Ledek Jiboy.
"Iih, Jeef..., Nyebelin,deh."

Jiboy lalu lalu tiba-tiba menyandarkan kepalanya di bahu Saluna.

"Iih.., ngapain lagi ini??"
"Makasih,ya.." kata Jiboy.
"Makasih buat?"
"Udah jadi cewe yang lebih egois dari cowo egois ini. mengatasnamakan perhatian untuk menghentikan mimpi orang lain. Aku jahat banget,ya?"
"Makanya, nanti minta maaf dulu sebelum balikan." Kata Saluna lalu mengelus pipi Jiboy.

Jiboy lalu mengambil tangan Saluna yang mengelus pipinya dan menciumnya.

DEG !

Saluna langsung menoleh,

"Nih anak ngapain,sih???" Batinnya.

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora