Bagian 36

200 7 0
                                    


Raymond tersenyum saat mendapati siapa yang datang ke rumahnya,

"Gak nyangka, dari indahnya warna jingga kekuningan dari langit senja, tiba-tiba datang seorang bidadari dari langit...,"

"Dasar lebay !!" Kata orang di hadapan Raymond alias Jelita,

"Bidadari cantik ini, ada perlu apa datang ke sini?" Tanya Raymond.

"Manggil gue bidadari sekali lagi, gue tonjok lu!" Kata Jelita kesal.

"Oke, kakak Jelita ada perlu apa ke sini?"

"Nih, ada bingkisan dari ibu, kemarin bude, mamanya Ben baru nengokin adik kembarnya Ben si Rangga sama Dita di Turki, jadi beli beberapa oleh-oleh, terus ibu nitip oleh-oleh buat Saluna sama Tante Marina." Kata Jelita lalu menyerahkan Sebuah bingkisan pada Raymond.

"Duh, kakak Jelita, manggilnya gak usah Tante, mama aja, biar akrab."

"Ogah. Oh, iya Tante Marina ada di dalem?"

"Lagi ke minimarket sebentar."

"Kalo oom Robinson?"

"Lagi tidur. Istirahat sore."

"Saluna?"

"Lagi telponan."

"Ya udah, gue balik aja kalo gitu."

"Eits ! Gak nanya si tampan yang ada di depan ini?"

"Ah, lu juga sibuk sama laporan BEM,kan? Bentar lagi sidang umumnya. Jadi kerjakan laporan pertanggungjawaban sebaik mungkin,ya. Gue mau pulang dulu, bye."

"Bye-bye...," Kata Raymond masih dengan senyum sumringahnya,

"Ya ampun .., tadi itu dia nyemangati. Gue,kan? Iya,kan?"

*

Saluna mengangkat panggilan dari Sharena,

"Halo__,"

"Saluna, kamu emang belum baikan sama Jiboy????" Tanya Sharena sambil teriak.

"Iih, apaan, sih, tiba-tiba nelpon langsung teriak begitu..,"

"Ehehe..., Aku khawatir, soalnya masa kamu berantem sama Jiboy lama banget...,"

"Tau darimana kamu, kalo aku berantem sama Jiboy?"

"Bang Ben bilang, aku suruh nasihatin kamu...,"

"Ooh, bang Ben...,"

"Dia itu gak bakalan suka sama lu !!"

Tiba-tiba terngiang kalimat Rifky di kepalanya,

"Kok tiba-tiba aku inget itu...," Batin Saluna.

"Heh, coba itung, udah berapa hari kamu berantem sama Jiboy?? Gak boleh tau berantem lama-lama. Kalo masih karena masalah Rifky, maafin aja. Rifkynya juga gak masalah lagi."

"Ih, baru juga dua hari...,"

"Tapi aku mau ingetin kamu aja Saluna, Jiboy,kan mau pelatihan camp dua Minggu lagi, awas loh, nanti kangen."

"Iya,iya .., aku tau...,"

"Ya udah, kamu tenangin aja diri dulu. Moga cepet baikan...,

"Tapi Sharena..., "

"Ya?"

"Kamu tau,kan kalo aku sama Jiboy bakalan putus ?"

"Eh?"

"Jadi jangan dukung aku sama Jiboy lagi. Keputusan aku fix, bakalan putus sama dia, kalo bisa lebih cepet !" Tiba-tiba telpon dimatikan oleh Saluna.

Saluna terdiam..., Ia mengambil nafas panjang.

"Putus, ya? Putus itu artinya apa,sih?" Kata Saluna berbicara sendiri.

*

Tiga Minggu kemudian,

Akhirnya latihan selesai, sebelum mandi, Jiboy pergi mencuci mukanya,

Ia mengusap sabun cuci muka di telapak tangannya sampai berbusa, lalu mengusapkannya di mukanya, setelah selesai, ia membuka keran untuk membasuh mukanya. Sayangnya saat ia membuka keran, tidak ada air sedikitpun yang keluar,

"Heh, keran yang itu rusak, pake yang sebelahnya," terdengar suara seseorang dari belakang,

"Oh, iya,iya." Jiboy lalu membuka keran di sebelahnya dan langsung membasuh mukanya ketika air sudah keluar dengan deras dari situ.

"Nih, handuk...," Kata Orang itu,

"Iya, thanks,ya...," Katanya lalu mengeringkan mukanya yang basah.

"Oh,iya, gue mau kasih tau, kalo hubungan lu sama Saluna udahan, mending putus aja__,"

"Jadi lu Rifky???" Kata Jiboy setelah selesai mengeringkan mukanya,

"Gue gak mau lagi Nerima pukulan lu...," Kata orang itu yang sebenarnya adalah Rifky,

Jiboy yang kesal berusaha menahannya, "terus maksud lu bahas ini apa?"

"Gue cuman mau bilang, udahan sana berantemnya sama Saluna. Ini udah lebih dari tiga Minggu."

"Ja,jadi lu mau gue baikan sama Saluna?"

"Ya iyalah. Konyol juga kalian berantemnya." Kata Rifky lalu mengusapkan sabun mukanya di wajahnya.

"Konyol,ya?"

Rifky lalu membasuh wajahnya dengan air,
"kalo saran gue, kalo hati lu emang buat Saluna, jangan berusaha lari dari itu. Daripada nyesel." Kata Rifky sambil menepuk pundak Jiboy lalu pergi.

Jiboy mengernyitkan dahinya,

"Di,dia kenapa? Maksudnya apa?" Kata Jiboy bingung,
"Jangan-jangan dia setuju gue pacaran sama Saluna?" Tanya Jiboy pada dirinya sendiri.

Jiboy langsung pergi mengejar Rifky,

"Rifky !! Tunggu !! Gue mau ngomong sama lu!" Kata Jiboy.

*

Sebuah Pelarian (END)Where stories live. Discover now