bagian 17

253 6 0
                                    

"Kita putus aja,ya...," Kata Tommy.
"Kenapa? Ini.., ini terlalu tiba-tiba. Kamu.., apa aku ada salah sama kamu ?" Tanya Alesha.
"Enggak. Kamu gak pernah salah. Aku yang salah." Kata Tommy lagi.
"Maksudnya?"
"Aku salah. Aku udah bales perasaan kamu. Itu kesalahan aku. Maaf. Seharusnya aku gak pernah jadian sama kamu. Maaf udah terlanjur bikin kenangan sama kamu. Dan terimakasih udah jadi salah satu bagian dari hidup aku."

*

Tommy mengejar Saluna yang baru saja keluar kelas,
"Saluna !" Panggilnya.
Saluna berhenti dan menoleh, "eh, Tommy."
"Bareng,dong. Lu mau ke ruang guru,kan?"
"Oh iya. Kan kita setim..," kata Saluna sambil menunjuk lengan Tommy.
"Ya udah,yuk."

Jiboy menghentikan langkahnya,
"Si culun Tommy. Ngapain deket-deket sama Saluna ? Ck..!" Keluhnya.

*

Alesha duduk bersama Saluna di kantin,
"Fiuuh..., Untung ada kamu..., Umm..., Tadi siapa nama kamu ?"
"Saluna."
"Oh,iya. Duuh, semua anggota nya cowok bahkan anak MIA semua. Aku doang yang anak IIS. Semoga kita bisa kerja sama,ya."
"Duuh..., Alesha ini. Udah cantik, baik hati lagi." Puji Saluna.
"Aah..., Kamu juga cantik,kok."

"Hai Alesha, cantik." Sapa seseorang yang sangat Saluna kenal.
"Jiboy ? Hai...," Sapa Alesha.
"Hari ini gak ada bekel buat aku?" Tanya Jiboy.
"Hah ? Emang Jiboy siapa ? Minta-minta bekel...," Kata Alesha.
"Pft...," Saluna menahan tawanya, ia jelas tahu kalau Jiboy bertanya padanya, tapi malah ditanggapi oleh Alesha.
"Alesha, gue ngomong sama cewe gue. Bukan sama elu !" Kata Jiboy.
"Haah ? Ceweknya Jiboy ?? Siapa?? Saluna?? Serius ? OMG !!"
"Makanya jangan ngegalauin si Tommy Mulu !" Sindir Jiboy.
"Iih, apaan, sih." Kata Alesha kesal.
"Gak bakalan galau lagi. Orang tergabung dalam satu tim." Sindir Saluna.
"Iih, kalian ini beneran kompak,ya ? Sama-sama menyudutkan aku !" Kata Alesha kesal.
"Enggak Alesha. Aku ada di pihak kamu." Kata Saluna buru-buru.

"Seru banget kayaknya boleh gabung ?" Tiba-tiba laki-laki dengan seragam yang sangat rapih dan berkacamata datang sambil membawa sepiring nasi rames,
"Hai Tommy. Ayo duduk sini." Ajak Saluna.
"Iih, apaan, sih ?" Kata Jiboy.
"Loh kok kamu yang kesel ?" Tanya Saluna.
"Gini aja, mending lu Tommy di sini. Gue sama Saluna pindah." Kata Jiboy.
"Kok Salunanya dibawa. Jangan Doong." Kata Alesha.
"Lah, dia,kan cewe gue. Terserah gue, dong !"
"Gak, jangan-jangan...," Kata Alesha.
"Iya, Saluna harusnya di sini aja." Kata Tommy lalu duduk di sebelah Jiboy.
"Gue makan,ya Saluna dan..., Alesha." Kata Tommy lalu memakan makanannya.
"Gak.. ! Saluna ayo ikut gue !" Kata Jiboy lalu menarik tangan Saluna.

"Loh kak Saluna mau kemana? Jadi makan bareng,kan ?" Tiba-tiba seorang siswa dengan gaya agak senga  datang sambil memegang segelas milkshake.
"Apa urusan lu sampe makan bareng cewe gue??" Tanya Jiboy kesal.
"Kita mau ada diskusi tim, Jiboy." Kata Rifky yang tiba-tiba datang.
"Iya, Jiboy. Kita mau ada diskusi tim buat ikut lomba cerdas cermat." Kata Saluna.
"Lo,lomba cerdas cermat? Kok gue gak dikasih tau?" Tanya Jiboy.
"Ini dikasih tau." Kata Saluna.
"Oke. Kalian boleh diskusi, gue gak boleh gabung?" Tanya Jiboy.
"Biasanya juga kamu main bola di lapangan." Kata Saluna.
"Oke. Gue akan pergi !" Bentak Jiboy lalu menghempaskan tangan Saluna lalu pergi.

"Dia baik-baik aja,kan?" Tanya Rifky pada Saluna.
"Kayaknya ada masalah." Kata Saluna.
"Terus?"
"Ya.., ini dulu aja." Kata Saluna.

*

Saluna berlari ke UKS. Ia mendapat kabar kalau Jiboy tadi ketimpuk bola basket. Tunggu, bukannya dia mainnya sepak bola?

"Makasih,ya Bu." Kata Jiboy sambil menahan rasa sakit di kepalanya. Di depannya sudah ada seseorang yang benar-benar menghalangi jalannya karena tubuh besarnya.

"Elu. Ngapain di sini ?" Tanya Jiboy.
"Kamu ketimpuk bola basket ?" Tanya orang itu yang adalah Saluna.
"Ck.., masih peduli ?" Tanya Jiboy lalu mau pergi, tapi dihalangi Saluna,
"Masihlah. Kamu beneran ketimpuk bola basket? Ya ampun, benjol !" Kata Saluna kaget saat melihat sebuah benjolan di balik poni Jiboy.
"Diem lu Saluna ! Urusin aja tuh tim elu !" Kata Jiboy jutek.
"Jiboy..., Maaf. Tadi itu karena emang kita harus diskusi belajar diluar bimbingan dari guru. Maaf." Kata Saluna sambil menangkupkan kedua tangannya di depan wajahnya.
"Udahlah, lagian udah terjadi." Jiboy hendak pergi.
"Jiboy.., tapi aku beneran khawatir tau...," Kata Saluna dengan nada kesal.
Jiboy berhenti, "tapi, ya udah. Lagian udah mau bel juga." Kata Saluna.
Tiba-tiba Jiboy meraih tangan Saluna, "Saluna..., Please..., Jangan ninggalin gue...," Kata Jiboy lagi.

*

Flashback

Guru sosiologi  hari ini tidak  masuk karena cuti hamil dan belum ditentukan siapa penggantinya,

Ting!

sebuah notifikasi masuk di ponsel Jiboy,

Mira
Jiboy...,

"Mira? Ngapain di nge chat gue?" Batin Jiboy. "Bales atau enggak,ya?" Katanya galau.

Mira
Aku mau nanya boleh,gak?

Jiboy tersenyum miring, "mau nanya apaan ? Perasaan gue ke dia ? Jawab jujur atau enggak ya?" Kata Jiboy lagi.

Mira
Kamu beneran makan kue yang aku,kasih,kan?

"Oh, ternyata nanyain itu. Gue udah Ge-Er aja...," Kata Jiboy.

Jiboy menjawabnya,
"Iya..," ia menyebutkan apa yang ia ketik lalu mengirimnya.

Mira
Kenapa bukan kamu yang balikin kotak bekalnya ? Ketawan sama pacar kamu,ya?

Jiboy menghela nafas dan menghapus "apaan,sih ? Sebenernya apa sih yang dia mau ?"

*

Jiboy memperlihatkan ruang chatting ya bersama Mira pada Saluna.

"Ah, bener ternyata. Mungkin dia masih suka sama kamu, Jiboy. Bukannya ini kabar bagus ??" Tanya Saluna.
"Kabar bagus apaan ? Terus gue harus balikan gitu sama dia ? Dia aja masih punya cowok. Gue juga masih ada elu."
"Ya, kalo sama aku, kan bisa percepat aja putusnya. Gampang. Fleksibel aja."
"Ck..., Lu mah."
"Hihihi ...,"
"Kok ketawa ?"
"Yah, aku jadi tau,deh penyebab Jiboy jadi ngerengek kayak tadi. Lucu, tapi kasian. Hihihi....," Kata Saluna.
"Lu,ya. Kebiasaan !" Kata Jiboy kesal.
"Jangan-jangan gara-gara itu kepala kamu benjol,ya ? Hahahaha...," Tawa Saluna meledak.
"Ck ! Gak salah juga,sih." Jiboy mengakuinya, meskipun malu.
"Jadi..., Mau putus?" Tanya Saluna bersemangat.
"Semangat amat,sih ?"
"Ya iyalah. Kan jadi makin besar kasempatan aku menjadi sandaran bagi bang Ben kalo putus lagi." Kata Saluna.
"Putus lagi? Maksudnya ?"
"Ah..., Aku belum cerita,ya?"
"Cerita apa?"
"Sebenernya aku udah suka bang Ben dari dia masih pacaran sama mantan terakhirnya."
"What ?? Serius lu ??!" Tanya Jiboy.
"Iya. Makanya. Meskipun sekarang bang Ben jadian sama cewe lain, aku yakin pasti bang Ben bakalan jatuh cinta sama aku."
"Waah..., Semangat lu tinggi juga ya."
"Makanya Jiboy juga harus semangat..., Gini aja !"
"Apa?"
"Kalo sampai empat bulan lagi, kira-kira kita,kan putus..,"
"Terus?"
"Kalo Mira juga putus, kamu harus berjuang buat balikan lagi sama dia."
"Hah?"
"Iya. Kalian itu masih sama-sama suka. Harus bersatu lagi. Uuh..., Gak sabar. Pasti so sweet deeh." Kata Saluna heboh sendiri.
Jiboy hanya tersenyum melihat kehebohan Saluna, "senyumnya manis.., eh Jiboy, siapa,sih yang lu maksud?" batin Jiboy.
"Dan, nanti aku akan melanjutkan lagi perjuangan aku buat cinta bang Ben. Yeah !"

Sebuah Pelarian (END)Where stories live. Discover now