Bagian 44

214 6 0
                                    

Riana kini duduk berdua dengan Saluna di bangku depan UKS sedangkan Jiboy berdiri dengan tangan yang masih digandeng Saluna,

Riana melipat kedua tangannya,

"Jef..., Cepet minta maaf sama dia! Kamu pasti berkata kasar sama dia." Kata Saluna

"Ck, Saluna...,"

"Jefri Al-Ghifari Abdullah...," Kata Saluna menyebut nama lengkap Jiboy.

"Okeh, Riana, kalo kata-kata gue tadi pagi nyakitin hati lu, gue minta maaf."

"Semuanya bikin sakit hati."

"Iya, gue tau, makanya gue minta maaf...," Kata Jiboy berusaha sabar.

"Ck, gue butuh waktu buat Nerima ini semua." Kata Riana.

"Riana...," Kata Saluna.

"Lagian lu gak bisa nganggep gue lebih. Gue cuman temen bagi lu. Selamanya gak akan berubah." Kata Riana.

"Saluna, kamu denger sendiri,kan?" Kata Jiboy.

"I,iya..,"

"Sekarang, lepasin tangan aku, please." Kata Jiboy.

"Oh,iya." Saluna lalu melepas tangannya,

"Ck, udah, kamu kalo masih ada urusan sama dia, aku gak ikutan. Aku mau main voli dulu, daah...," Kata Jiboy lalu pergi.

"Sekarang mau lu apa?" Tanya Riana.

"Aku, aku mau minta maaf."

"Maaf? Maaf lu, tuh gak akan ngubah apapun . Sampai akhirnya Jiboy malah makin suka sama lu dan gak akan putus sama lu, kalaupun putus, bukan gue yang bakalan jadi cewe bagi dia. Selamanya gue adalah temennya."

"Eh?"

"Kenapa?"

"Beneran? Dia ngomong gitu ke kamu?"

"I,iya.., dia bahkan bilang kalau dia cinta sama lu."

"Beneran? Lebay dasar!" Kata Saluna malah tersipu.

"Dia gak pernah ngomong gitu ke lu?"

"Mana pernah ? Haha..., Ya ampun...,"

"Gue nyesel ngasih tau lu."

"Tapi Riana...," Kata Saluna.

"Aku ngerti,kok apa yang kamu rasain. Sebelum ketemu Jiboy, aku juga selama bertahun-tahun ngerasain cinta yang bertepuk sebelah tangan."

"Ma,maksud lu?"

"Cerita kamu sama Jiboy bener-bener udah aku rasain sebelumnya. Pasti akan ada orang yang bisa balas perasaan kamu suatu saat nanti."

"Iya, nanti."

Mereka sama-sama terdiam,

"Ka,kalau gitu, aku..., Aku balik dulu,ya." Kata Saluna lalu beranjak.

"Saluna." Kata Riana.

"Ya?"

"Ma,makasih, gue tau lu sebenernya mau menghibur gue." Riana terdiam, "uhm..., Sorry, gue udah jahat sama lu selama ini...,"

"Iya.., aku maafin, kok." Kata Saluna sambil tersenyum.

"Lu bisa bantuin gue ke kelas ga?" Tanya Riana.

"Eh? Boleh. Ayo." Kata Saluna lalu memapah Riana.

*

Saluna baru saja mengantar Riana ke kelas, belum sempat keluar dari kelas IIS 2, tiba-tiba ia sudah berpapasan dengan Jiboy,

"Hey, Saluna...," Sapa Jiboy.

"Jeef...,"

Jiboy langsung menggandeng tangan Saluna lalu membawa Saluna duduk di bangku depan kelasnya,

"Saluna..., Hari Sabtu ini kamu ada acara,ga?"

"Sabtu ini? Enggak."

"Kalau Sabtu depan?"

"Enggak ada juga."

"Bagus."

"Emangnya ada apa?"

"Kamu gak lupa kan tanggal kita putus?"

Deg!

"Kenapa dia bahas-bahas putus dengan wajah sumringah, kayaknya dia bakalan langsung balikan sama Mira...," Batin Saluna.

"I,iya, gak lupa,kok."

"Bagus." Kata Jiboy,

"Gini..., Aku.., sebelum tanggal kita putus, aku mau kita nge date."

"Hah? Nge date?"

"Iya. Kalau diingat-ingat, selama kita pacaran, kita. Enggak pernah nge date."

"Di car free day gak termasuk,ya?"

"Di car free day kan kita rame-rame, Saluna. Mana ada nge date bareng bapak, kakak, adek, sama temen?? Duuh...,"

"Gitu,ya."

"Nah makanya, Sabtu ini, kamu mau,kan jalan sama aku?"

"Uhm.., ke,kemana? Emang biasanya kalo pasangan mau nge date, pergi kemana?"

"Nonton? Kita nonton film yang mau kamu tonton dan nonton film yang mau aku tonton. Adil,kan?"

"Di rumah kamu?"

"Duuh.., masa di rumah? Di bioskop lah."

"Ooh...,"

"Gimana?"

"Terus, Sabtu depannya?"

"Kita pergi ke pensi sekolahnya Mira. Gimana? Aku sekalian mau ketemu Mira."

"Bener ternyata, abis putus sama aku, dia mau langsung balikan." Batin Saluna.

"uhm..,  bo, boleh. Asalkan kamu seneng. Aku juga ikutan seneng." Kata Saluna.

"Bagus." Jiboy lalu mengambil tangan Saluna, lalu menciumnya,

"Thanks,ya." Kata Jiboy lagi.

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang