Bagian 26

212 6 0
                                    

Jiboy kena sedikit Omelan dari guru yang bertanggung jawab di UKS karena tidak langsung ke kelas setelah upacara, tapi setelah itu Jiboy malah membawa Saluna keluar UKS,

Jiboy menggandeng tangan Saluna menyusuri koridor sekolah,

"Jiboy, aku bisa kali, jalan sendiri." Kata Saluna.
"Gak. Sampe ke kelas kamu..," Jiboy berhenti, "maksudnya sampe ke kelas elu baru gue lepasin."
Saluna malah tertawa,

"Kok ketawa?" Tanya Jiboy.
"Jef, aku gak keberatan kamu mau ngomongnya pake gue-elu atau aku-kamu. Jadi santai aja."
"Duuh, aku jadi malu." Kata Jiboy.
"Hahaha...,"
"Heh! Udah bisa ketawa lepas,ya?"
"Iya..., Soalnya udah dapet asupan glukosa dari teh manis anget."
"Duh.., iya,iya ngerti, deh." Kata Jiboy kesal.

"Tapi Jef..," kata Saluna tiba-tiba serius
"Apa? Kok tiba-tiba serius,sih?"
"Aku jadi mikir, apa kamu pernah melakukan hal yang sama ke Mira?"
"Maksudnya?"
"Minta Mira menyerah di tengah jalan dengan alasan kamu khawatir sama dia?"
"Hah? Kok tiba-tiba ngomong gitu?"
"Coba pikir lagi,deh. Soalnya alasan kamu terlalu baik itu masih mengganjal." Kata Saluna.

Jiboy terdiam. Ia berpikir sejenak, apa pernah ia meminta Mira berhenti dari mimpinya?

"Ngapain,sih kamu bahas dia?" Kata Jiboy.
"Kan aku mau menyatukan kalian lagi. Makanya, akar masalahnya harus dicari dan diluruskan."
"Udah, urusan kamu sendiri aja belum kelar." Kata Jiboy sambil mengacak-acak rambut Saluna.
"Ya udah. Tuh, kelas aku disitu. aku masuk  dulu,yaah." Kata Saluna lalu segera melepas gandengan tangan Jiboy dan pergi ke kelasnya.

Lagi-lagi Jiboy terdiam. Entah kenapa kalimat Saluna tadi membuatnya membuka kenangannya bersama Mira. Apa pernah hal yang Saluna bilang tadi pernah terjadi?

*

Flashback on

Jiboy berlari ke tengah lapangan. Ia tidak peduli kompetisi cheers masih berlangsung atau tidak. Di pikirannya sekarang adalah ia harus menolong gadis yang ia sayangi yang kini baru saja terjatuh. Jiboy langsung menggendong Mira ke UKS.

Mira tidak bisa berhenti menangis,

"Apa sakit sekali?" Tanya Jiboy.
"Tenang, ini hanya keseleo." Kata petugas UKS.
"Syukurlah. Tapi, Bu, apakah ini akan segera sembuh?" Tanya Jiboy.
"Iya.., tenang saja."

Setelah diobati, Jiboy langsung duduk di samping Mira,
"Cup..., Cup..., Jangan nangis, Doong...," Kata Jiboy sambil membelai rambut Mira.
"Tapi.., tapi Jiboy..., Ugh...," Mira menahan sakit.
Wajah Jiboy langsung menunjukkan kekhawatiran,

"Duuh...., Apa..., Apa kamu gak usah ikut cheers lagi? Ini terlalu bahaya." Kata Jiboy.

"Hah? Apa?"

"Iya..., Aku bener-bener gak sanggup kalau lihat kamu kesakitan begini." Kata Jiboy. Mira hanya diam, tak membalas sama sekali apa yang dikatakan Jiboy barusan. Yang pasti tangisannya malah Makin menjadi. Jiboy lalu memeluknya untuk menenangkannya.

.
.
.

Setelah kelas bubar, Mira tidak langsung pulang. Entah kenapa saat mengingat kalimat Jiboy, rasanya dadanya sakit. Jantungnya seperti diremas. Ia malah menangis karena menahan rasa sakit itu. Seorang Jiboy tidak akan mencarinya karena ia masih di dalam pelatihan camp .

Tiba-tiba ada seorang laki-laki masuk ke dalam kelas,

"Duuh, mana tempat minum gue? Bisa gawat kalo ilang...," Katanya.

"Hiks..," ia mendengar isakan tangis seorang gadis, laki-laki itu menoleh pelan-pelan, ia kahwatir, yang ia dengar bukan isakan tangis manusia.

Ia kaget bukan main saat tahu siapa yang sedang menangis, "loh? Mira? Elu.., elu gak apa-apa??" Tanya laki-laki itu.

"Randy...," Kata Mira lirih. Randy segera menghampiri Mira lalu memeluknya.

Flashback off

Saluna baru saja keluar kelas. Ia berniat menonton permainan sepak bola anak-anak di lapangan. Meskipun sebenarnya ia ingin  menyaksikan permainan Jiboy. Ia harus  mengakui permainan Jiboy itu memang  sangat keren. Tiba-tiba ada yang mencegatnya, bukan Riana dkk, tapi seseorang yang berbeda,

"Saluna!! Aku mau buat perhitungan  sama kamu!!!"
"Hah?? Alesha?" Kata Saluna tak menyangka. Apa yang membuat seorang Alesha harus membuat perhitungan dengan nya? Alesha segera meraih tangan Saluna dan menariknya.

*
*
*

Sebuah Pelarian (END)Where stories live. Discover now