14. Tentang Halimah

8.4K 415 5
                                    

Nabila Pov

"Halimah, Ga, dia masih nunggu lo."

Ucapan itu selalu terngiang-ngiang di kepala ku. Wanita itu ternyata masih menunggu suamiku. Apa yang harus aku lakukan jika wanita itu hadir di dunia kami berdua.

Dan Mas Nuga, apa dia masih mencintai wanita itu. Seandainya saja tadi siang Ummi tak menegurku. Pasti aku tahu lebih banyak. Sekarang apa, apa yang harus aku lakukan. Kenapa Mas Nuga tidak bilang kepada wanita itu jika dia telah menikah. Seharuanya dia bilang. Agar dia tak di kira memberi harapan palsu kepada wanita itu. Atau jangan-jangan.

Aku memandangi wajah Mas Nuga yang tertidur pulas di sampingku. Wajah yang begitu teduh, seteduh hatinya.

Aku beranjak dari tempat tidur itu menuju arah jendela. Malam ini sinar rembulan nampak terang. Aku membuka jendela dan duduk di sana. Suara anak-anak santri yang berjaga malam bisa ku dengar.

Aku memejamkan mataku, merasakan angin malam menyelip ke rongga kulit.

"Udah malam kenapa belum tidur?" ku buka mataku perlahan saat mendengar suara itu.

"Belum ngantuk." jawabku.

Telingaku mendengar decitan pergerakan dari ranjang tersebut.

"Ada masalah ya?" tanya Mas Nuga. Saat ini dia telah berdiri di hadapanku.

"Enggak." jawabku bohong.

"Aku tahu kamu Nabila. Kalau kamu kayak gini pasti kamu ada masalah." ucapnya.

"Enggak Ada, Mas." elakku.

"Pasti masalah karena kita belum punya anak ya?" Tanyanya.

Aku menghela nafas. "Bukan itu, Mas."

"Terus apa, kalau ada masalah cerita sama aku. Aku suami kamu," ucapnya.

Aku diam sejenak, menggosok-gosokan tanganku di badan. Berharap dapat memberikan kehangatan. Ku tarik nafasku begitu dalam dan mengembuskannya dengan pelan.

"Aku tadi enggak sengaja denger perbincangan kamu sama temenmu tadi, Mas," ucapku. "Halimah itu, wanita yang kamu cintai itu ya?" tanyaku tanpa melihatnya. 

"Bil, aku --- "

"Jawab aja, Mas. Iya atau tidak?" tanyaku sekali lagi.

"Iya, dia wanita itu."

Dadaku sangat sesak mengetahui hal ini. Lain halnya saat dulu, saat dimana aku masih tak mencintai Mas Nuga.

"Boleh aku minta kamu bercerita tentang dirinya." pintaku.

"Kenapa kamu ingin tahu, dia cuma masa laluku."

"Aku berhak tahu tentang masa lalu kamu, Mas!" ucapku dengan begitu tegas.

Aku mendengar ia menghela nafas berat. Perlahan, tubuh itu juga duduk berhadapan denganku.

"Baik, aku akan cerita," ucapnya. "Waktu itu, waktu pertama kali aku dan Halimah  bertemu ... "

#Flasback On
Author pov

Hari ini Nuga dan beberapa temannya di perintahkan untuk membersihkan tempat makan para santri.

Nuga yang tengah membersihkan tempat makan tersebut memergoki teman-temannya sedang mengintip wilayah santriwati. Kebetulan, tempat makan putra dan putri bersebelahan. Tempat itu hanya di batasi dinding dan jalan setapak.

"Eh, kalian pada ngapain itu? Ini loh di bersihkan dulu." tegur Nuga.

"Kamu aja lah, Ga. Lagi asik lihat anak cewek lewat ni. Cantik-cantik banget." sahut temannya.

Kamu Pilihan AllahWhere stories live. Discover now