Chapter 57 | Worst Summer Ever (3)

5.6K 384 74
                                    

57

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

57.

Worst summer ever (Musim panas terburuk yang pernah ada.)
___________________________________________

"Jadi kapan kau akan mengakhiri hubunganmu dengan Titania?"

Adrenalin otomatis menyerang aliran darahku.

Apa? Apa yang dia katakan?

"Kau sudah berjanji padaku bukan, jika Titania benar-benar sudah terbawa perasaan dan tenggelam dalam cinta palsu yang kau berikan, kau akan mencampakkan?"

Tenggorakanku mendadak kering.

Jantungku berdebar-debar.

Lututku terasa lemas.

"Oh ayolah! Sampai kapan kau mau bermain-main lagi? Ini sudah saatnya kau berhenti dan meninggalkan gadis itu. Ini waktu yang tepat, gadis itu sudah cinta mati padamu."

"Tidak di sini, Noah."

"Jangan bilang kau sudah melupakan rencana kita? Kau lupa tujuanmu bersamanya? Kau ingin membantuku untuk membalas perempuan itu karena telah mencampakkanku. Kau sendiri bilang ingin menghancurkan perasaan orang yang suka mempermainkan perasaan orang lain. Aku sudah muak menunggu. Aku ingin melihatnya tersakiti, sialan."

Aku mematung di tempat.

Kedua tanganku terkepal.

Mataku memanas bahkan aku bisa merasakan genangan air yang tertahan.

Sementara organ-organ di tubuhku seakan berhenti bekerja.

Rencana.

Seharusnya aku tidak terkejut.

Seharusnya aku tidak merasa sakit.

Ini adalah kesalahanku karena mengabaikan fakta itu.

Fakta bahwa Geraldo menyimpan rahasia.

Sialan.

Jadi ini permainannya.

Emosiku yang bergelonjak sudah hampir memuncak, aku ingin melepaskan rasa sesak di dadaku dengan teriakan tapi lagi-lagi terhenti begitu Noah mengucapkan kembali perkataannya.

"Kau juga, Dixie. Kau bilang permainan yang sebenarnya akan dimulai ketika kalian liburan musim panas di sini. Tapi sudah hampir seminggu, tidak terjadi apa-apa."

Dixie? Aku melotot, baru menyadari keberadaannya di depan Geraldo. Jantungku seolah mencelos ke bawah perut. Dixie... Dixie juga bagian dari rencana terkutuk ini? Tidak. Tidak mungkin. Aku nyaris tidak bisa bernapas sekarang. Bahkan berdiri seperti ini pun rasanya begitu sulit.

Dengan air mata tertahan, aku bertepuk tangan dengan keras mengalahkan dentuman musik diiringi tawa sumbang yang mewakili perasaan kecewaku yang begitu besar.

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now