Chapter 8 | Hot Gossip

11.2K 754 27
                                    

You fill my head, every single day.

8

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

8.

Hot Gossip (Gosip panas)
_______________________________________

Setelah hari pertamaku di sekolah berakhir, aku tidak langsung pulang ke rumah. Sebelum masuk ke dalam lapangan indoor, aku mencari Aimee—anjing peliharaan yang tadi aku bawa dan dititipkan kepada salah satu petugas kebersihan di sekolah ini—terlebih dahulu. Pandangku menangkap lapangan luas dengan sebuah tribun dan sesosok pria.

Pria bertubuh tinggi dan atletis memakai seragam basket bernomor 9. Nama yang tertera di punggung kaos tipis itu membuatku tersenyum. Geraldo. Pria tersebut terlihat sedang fokus berlatih, keringatnya bercucuran keluar bahkan saking fokusnya ia tak menyadari keberadaanku... dan Aimee.

Aku belum bertindak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku belum bertindak. Masih berdiri mengamatinya yang berhasil membuatku sedikit terpana karena ia terlihat lumayan cool. Sampai akhirnya Geraldo yang sedang menggiring bola besar itu lantas melemparnya ke dalam ring basket dengan... tepat. Masuk.

"Yuhu! Nice shot!" komentarku sembari berjalan mendekatinya.

Geraldo dengan napas belum teratur, menoleh ke arahku. Menatap sinis ke sebelum pria di hadapanku mendengkus dan menegurku. "Berhentilah jadi penguntit!"

Aku tertawa pelan. "Penguntit? Aimee kau dengar? Dia masih saja menyebutku penguntit." Keluhku sambil menunduk, menatap Aimee yang sibuk menggonggong.

"Apa yang kau mau dariku? Bukankah aku sudah sempat katakan, bahwa pertemuan tempo hari itu adalah pertemuan terakhir kita!" intonasinya meninggi. "Jangan usik aku lagi! Kehadiranmu begitu mengganggu!"

"Baby boy, ini bukan kemauanku. Tapi takdir," balasku. Takdir sebagai mainanku. Batinku kemudian.

"Aku tidak percaya takdir. Sekarang aku minta kau pergi dari hadapanku, sebelum aku melemparmu dengan bola basket ini. Kau terlihat seperti polusi di mataku!" ia membentak.

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now