Chapter 39 | Tempted?

7.1K 469 68
                                    

39

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

39.

Tempted? : Tergoda?
___________________________________________

Baru saja berjalan beberapa langkah tiba-tiba pria berbadan besar yang menari dalam keadaan mabuk tiba-tiba saja mendorong tubuhku secara kasar.

Tubuhku kehilangan keseimbangan dan terhuyung ke samping, hendak jatuh ke permukaan lantai.

Tapi semua itu tidak terjadi.

Karena ada seseorang yang memegang bahu dan juga pinggangku secara reflek, mencegahku jatuh. Sontak mataku menoleh ke atas, hingga mata kita saling bertemu. Aku merasakan deru napas pria yang sekarang menolongku.

Hingga aku terbelalak. "Ge... Geraldo?!"

Sudah satu bulan berlalu, aku bertemu kembali dengannya. Di tempat ini.

Pandangan kita bertemu selama beberapa saat, bola mata meneduhkan yang sudah lama tidak aku temukan sanggup membuat jantungku seolah berhenti terpompa.

Sampai akhirnya Geraldo melepaskan tubuhku, begitu saja. Pada akhirnya aku terjatuh juga ke lantai, mengerang karena merasakan pinggulku terasa sakit.

Aku berdecak, menahan sakit dan malu. "Persetan dengan jalang tampan itu."

"Kau butuh bantuan?" tanya wanita dewasa yang sedang berdansa bersama pasangannya tepat di hadapan aku yang masih terduduk memalukan tidak lantai.

Tanpa menunggu jawaban dariku, wanita pemilik  kulit eksotis dengan gaya rambut cornrow mengulurkan tangannya untuk membantuku beranjak berdiri. Aku meraihnya secara perlahan.

"Many thanks," aku menunjukkan senyuman kepada wanita yang sudah menolongku bangkit.

Wanita itu membalaskan senyuman. "My pleasure, pretty."

Tiba-tiba wanita itu memandangku dari atas sampai bawah dengan senyuman manis yang tetap melekat di bibir terpoles lipstik merah pekat itu. Aku merasa sedikit curiga akan tatapan yang diberikan darinya.

"Apakah ada masalah?" tanyaku spontan.

Kepalanya menggeleng pelan. "Tidak. Hanya saja kau terlihat begitu... mempesona."

Aku terkekeh geli. "Aku harus pergi."

"Menyusul pria itu? Ya. You should do it, pretty."

Tertegun selama beberapa saat, sebelum berbalik meninggalkan wanita yang masih memandanganku sampai sekarang. Merasa sudah menjauh darinya, aku lalu bertanya pada diriku sendiri. "Mengapa wanita itu terlihat begitu mencurigakan? But wait..."

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now