Chapter 45 | I want you tonight

6.8K 418 46
                                    

Ada yang nunggu cerita ini? Komen, biar gue tahu siapa aja yang masih pengen cerita ini berlanjut🌹

Ada yang nunggu cerita ini? Komen, biar gue tahu siapa aja yang masih pengen cerita ini berlanjut🌹

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

45.

I want you tonight (Aku menginginkanmu malam ini)
__________________________________________

"KEPARAT SIALAN! BERANI SEKALI TANGAN KOTORMU MENYENTUH WANITAKU!"

Perkelahian antara Geraldo dan pria mesum itu terjadi di dalam kelab. Mengundang perhatian dari sekelompok manusia hingga suasana kelab yang ramai itu semakin mencekam sementara aku masih membeku seperti bocah tolol yang kehilangan induk.

Keparat sialan! Berani sekali tangan kotormu menyentuh wanitaku! Wanitaku! Wanitaku! Wanitaku!

Kalimat itu menggiang selama beberapa saat hingga aku tersadar, menghampiri Geraldo yang berusaha menghabisi pria yang tengah mempertahankan diri.
Geraldo seperti kesetanan, membabi buta seakan ia menjelma menjadi malaikat maut untuk mencabut nyawa pria yang sudah berani melecehkanku.

Beberapa pria berusaha menghentikan termasuk sahabat-sahabat Geraldo tapi tampaknya keinginan untuk menghabisi pria itu semakin meningkat.

"Geraldo berhenti!"

Aku menahan tangan kanannya yang hampir saja melayangkan pukulan lagi. Sukses kubuat Geraldo berhenti, tidak seperti pria lain yang sedari tadi berusaha menghentikan kekacauan yang terjadi. 

Mata Geraldo masih menyala. "Kali ini kubiarkan kau hidup!" ia beranjak. "Tidak lain kali!"

"Trims...," pria dengan wajah babak belur itu tertawa sumbang. "Itu artinya kau memberikanku kesempatan lain... untuk menyentuh wanitamu!" 

Geraldo terpancing, pria itu hendak memukul lagi namun berhasil kucegat. Aku menahan pria yang bernapas terengah-engah ini. "Tahan."

Lantas kudekati pria tak berdaya yang tadi berani melecehkanku. Smirk terbentuk di bibirku. "Mati saja kau, DASAR PRIA CABUL! FUCK YOU!"

Kuacungkan kedua jari tengahku lalu kutendang selangkangannya dengan keras hingga pria cabul itu mengerang nyaring mengalahkan dentuman musik DJ. Ah, puas sekali rasanya.

Bukan reaksi heboh dari sekumpulan menonton yang membuat hatiku menghangat sekarang.

Melainkan karena Geraldo melepaskan jaketnya untuk menutupi bagian lengangku yang terbuka lalu... merangkulku. Erat.

Damn. I'm drowning.

{~•~}

Begitu sampai di rumahku, aku mempersilakan Geraldo duduk di ruang tengah. Tepatnya di sofa biru di depan telivisi berukuran besar. Kuambil beberapa perlengkapan dari first aid kit sebelum duduk di sebelahnya. Ia terlihat kacau.

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now