Chapter 26 | Secret?

7K 568 35
                                    

Sebagai pembaca yang bijak, aku tahu kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai seorang penulis :)

Sebagai pembaca yang bijak, aku tahu kalian pasti tahu bagaimana caranya menghargai seorang penulis :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

26.

Secret? (Rahasia)
_________________________________________

Beberapa jam setelahnya, Geraldo mengantarku pulang. Menghentikan laju mobilnya tepat di depan rumah berukuran cukup besar dengan taman hijau dan beberapa bunga yang tumbuh di depan teras.

"Turun." Suara beratnya terdengar lagi. Setelah ia terdiam selama perjalanan. Meski aku berkali-kali bertanya tentang bekas luka di sudut bibirnya.

"Kau masih tidak ingin menjawab pertanyaanku tadi? Tentang siapa yang memberikanmu bekas luka kering yang menakjubkan itu?"

"Urusanku adalah urusanku." Tegasnya dalam artian bahwa aku tidak boleh ikut campur.

Bola mataku berputar malas ke atas. "Baiklah. Aku menyerah. Hari ini aku sudah membuat daftar apa saja yang harus kau lakukan untuk membantuku. Seperti menyiram tanaman, memandikan Aimee—"

"Aku harus pergi."

Hendak berkata, tapi Geraldo sudah lebih dulu melanjutkan ucapannya.

"Tapi nanti aku akan kembali."

"Kau mau ke mana?" tanyaku yang dijawab hanya dengan dengkusan darinya. "Oh, baiklah. Itu bukan urusanku. Pintu selalu terbuka untukmu."

"Titania Glory."

Dia menyebut nama lengkapku. Membuatku lantas tercengang dan sedikit terpana. Dia memanggilku dengan nama lengkap? batinku masih tak percaya. Apakah dia sudah mulai aku taklukan? Tidak. Tidak mungkin secepat ini dia luluh kepadaku bukan?

"Oh gosh, aku tidak salah dengar? Kau menyebut nama lengkapku. Aw, so sweet. Kenapa? Apakah kau ingin mengatakan bahwa kau sudah mencintaiku dan ingin menjadi milikku?" Senyuman manis terbit di bibir mungilku.

"Tentu saja bukan. Bodoh."

Aku menatapnya sambil cekikikan. "Lalu? Lalu kenapa kau memanggilku dengan nama lengkap?"

Alih-alih menyahut Geraldo malah menyeringai.

"Tidak... hanya memanggil saja."

Hanya memanggil saja? Jelas-jelas ada sesuatu yang ingin dia katakan. Sorotan matanya yang memancar itu sudah jelas ada maksud dari dia memanggilku tadi. Tapi apa? Sial, kenapa lagi-lagi dia membuatku mati penasaran.

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now