Chapter 34 | What's wrong with him?

7K 510 45
                                    

34

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

34.

What's wrong with him? : Ada apa dengannya?
___________________________________________

Pandanganku menatap lurus ke arah cermin besar yang ada di hadapanku. Raut wajahku sekarang menampilkan keheranan yang saat ini masih saja membuat jantungku berdebar dan merasa kacau.

Menyentuh bibir mungilku, aku seolah kembali tertarik pada peristiwa tadi. Meski ini bukanlah ciuman pertama kami tapi tentu saja ketika pria itu sengaja menciumku sensasinya sangat berbeda.

"Sepuluh," gumamku tanpa sadar.

Tentu. Jika kalian ingat, aku sangat gemar memberi penilaian terhadap pria yang pernah menciumku.

"Jadi menurutmu bagaimana, D? Bukankah dia sudah mulai jatuh hati kepadaku?" tanyaku kepada Dixie yang sedari tadi berdiri di sampingku, tengah me-reapply sunscreen di wajahnya.

Ia diam, memilih fokus pada kegiatannya sebelum menjawab. "Kau tahu, aku bukan seorang penulis takdir. Tapi mungkin saja iya. Mungkin saja tidak. Mungkin saja dia menciummu karena dia sudah mulai tertarik atau mungkin saja dia menciummu karena tidak tahan setelah melihat bibirmu."

"Maksudmu?"

"Oh, ayolah. Geraldo adalah seorang pria dan... dan mungkin saja, dia terpancing oleh bibir kecilmu itu lalu dia menciummu." Dixie menjelaskan sembari memasukkan sunscreen miliknya ke dalam tas.

"Jadi maksudmu dia sama seperti pria lain yang tergoda dengan bibirku lalu menciumku?" 

"Ya. Bisa dikatakan seperti itu," jawabnya. "Tapi memangnya apa yang Geraldo katakan sebelum dia menciummu? Tidak mungkinkan dia menciummu tiba-tiba tanpa ada sesuatu yang dia katakan."

"Kau benar," seketika aku mengingat jelas apa yang pria itu tadi ucapkan. "Ada yang dia katakan."

"Apakah kau jatuh cinta kepadaku, Titania?"

"Dia menanyakan tentang perasaanku kepadanya," kataku dengan intonasi rentah. "Tunggu. Kenapa aku dihadapkan dengan situasi seperti ini? Sialan, seharusnya aku yang berada di posisinya. Aku yang seharusnya menanyakan perasaan pria itu hingga membuatnya gugup, bukan sebaliknya."

"Lihat?" Dixie memutar bola matanya. "Sekarang siapa yang terperangkap dalam permainan yang kau buat sendiri? Sebaiknya kau menyerah mulai sekarang jika nanti kau tidak ingin terjadi apa-apa denganmu."

"Maksudmu?" aku berdecih. "Maksudmu aku akan tergila-gila dengan Geraldo? Kemudian aku terluka karena dicampakkan olehnya? Dan aku kembali merasakan penderitaan? Itu yang kau maksud?"

TIGER [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang