Chapter 5 | Drunk Guy

14.4K 857 30
                                    

5

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

5.

Drunk Guy (Pria mabuk)
______________________________________

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan standar, pria yang duduk di sebelahku masih memanggilku dengan nama Ezra. Mungkin saja itu adalah teman dari pria tersebut. Entahlah, aku tidak peduli. Right, karena dia sedang mabuk, ini adalah kesempatanku untuk bertanya sesuatu yang ada di dalam benakku.

"Jadi kau bukan adiknya Lauren? Itu bukan rumahmu?"

"Kau bodoh? Itu adalah rumah Samuel! Dan dia adalah adiknya Lauren! Kurasa kau mabuk!"

Bodoh. Kau yang mabuk!

"Heh, apakah tadi kau benar bertemu dengan gadis cantik berambut pirang bergelombang?" tanyaku sembari mengalihkan pandangan sejenak ke arah pria tersebut.

"Cantik? Nenek kau jauh lebih cantik dari dia!"

Mataku sontak melotot. Apa yang dia katakan? Dia membandingkan diriku dengan seorang nenek? Ini menyebalkan. Yang benar saja! Aku mencoba sabar dan bertanya lagi. "Bagaimana perasaanmu tadi ketika bertemu dan... berciuman dengannya?"

"Pertemuan dengannya itu benar-benar konyol! Dia seperti jalang mata keranjang yang tidak punya sopan santun! Aku sangat membencinya! Kenapa kau harus membahas perempuan itu?!"

"Oh... bukan apa-apa. Aku hanya penasaran."

Telingaku memanas mendengarkannya. Jawaban pria itu benar-benar tidak sesuai ekspentasiku. Aku pikir, tadi itu dia memberikanku umpatan sebatas mempertahankan harga dirinya. Namun ternyata, bahkan dalam keadaan mabuk sekali pun ia masih bisa mendeskripsikanku seburuk itu.

"Jadi kau tidak tertarik dengannya? Dia sangat cantik padahal."

"Tentu saja tidak! Untuk apa aku tertarik dengan perempuan cantik tapi tingkah laku yang buruk. Aku tidak akan pernah tertarik dengannya!"

Aku berdecih. "Lalu apakah tingkah lakumu sudah baik? Sampai bisa mengatakannya buruk?"

Dia tampak diam sejenak.

"Karena tingkah lakuku buruk makanya aku tidak tertarik dengan perempuan seperti itu!"

Aku menelan salivaku. "Lantas... perempuan seperti apa yang membuat kau tertarik?"

"Tentu saja seperti..." ucapan pria tersebut terhenti ketika pria yang dalam kondisi mabuk itu tiba-tiba saja tidak sadarkan diri. Tidur secara mendadak.

Untuk pertama kalinya, aku bertemu dengan pria yang mengomentari tentang attitude. Padahal dari banyak pria yang sudah aku kencani, mereka tidak peduli dengan namanya attitude. Karena dari apa yang telah aku lihat, yang punya sikap baik akan kalah dengan yang punya wajah cantik.

Sepertinya dia benar-benar berbeda. Ini menarik.

Setelah memarkirkan mobilku di dalam garasi, aku turun sembari menopang tubuh pria itu di sisi kiri. Dengan sekiat tenaga aku membawanya masuk ke dalam rumah. Napasku menjadi tidak teratur sebab badannya yang sangat besar membuat aku menjadi lelah dan ingin melemparnya saja.

TIGER [COMPLETED] Where stories live. Discover now