4

825 191 36
                                    

👑 🐱🐻 👑

👑 🐱🐻 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Dia, Cho Yoon Gi, semakin bingung mengambil sikap semenjak Sera terus memaksa ingin bertemu Jungkook, gadis itu tetap bersikeras kalau bukan Jungkook pelakunya.

"Tidak ada Jungkook di ingatanku." Sera kembali meracau, berjalan bolak balik depan kamar Yoongi.

Sudah dua minggu Sera rawat jalan di rumah, mengikuti terapi rutin demi menggali ingatan tentang sosok pelaku, meski Sera bersikeras tidak mau memacu otaknya berpikir. Juga demi menghalau anxiety yang mulai mendatangi; Sera sering mimpi buruk, napsu makannya jauh berkurang, tekanan darah tidak stabil dan selalu tidak fokus.

"Oppa, percayalah padaku, pelakunya orang lain bukan Jungkook."

"Sera, tolong—" Yoongi membingkai bahu adiknya yang gemetaran, menatap manik bening yang sekarang selalu basah dalam sesak yang menyakitinya.

Ditambah kenyataan tentang; Cho Sera tetap tidak memandang Jungkook sebagai pelaku, gadis itu masih menyematkan rasa yang sama untuk Jungkook—kenyataan yang serasa membunuh Yoongi pelan-pelan.

Dokter Arin menegaskan Sera bukan mengalami amnesia seperti biasanya, tapi traumatik hebat melumpuhkan ingatannya. Seharusnya Sera bisa kembali mengingat dengan bantuan psikiatri, tetapi Sera sengaja tidak mau melakukannya, menutup akses pikiran untuk berpikir kalau malam itu Jungkook-lah yang melakukannya.

"Aku ingin melihatnya—" Sera terisak, terduduk begitu saja di kaki Yoongi, memohon pada sang kakak untuk mengantarnya pada Jungkook.

Yoongi berusaha meloloskan satu napas panjang dari paru-parunya yang terasa tersumbat, mengepalkan jari-jarinya kuat sampai buku-bukunya memutih, sebelum ikut berjongkok di depan Sera yang masih menangis.

"Oke, kita akan menemuinya—" Pandangan mata Sera berubah cemerlang membuatnya sakit, bagaimana bisa adiknya begitu menyayangi pelaku bejat itu. "—tapi tidak boleh menangis, tidak boleh cemas, kau bisa melakukannya?"

Sera mengangguk cepat-cepat, mengusap pipi basahnya lalu memeluk Yoongi sampai pria itu terdorong ke belakang.

"Oppa, maaf, aku selalu merepotkanmu." Sera mengeratkan pelukannya.

Jemari Yoongi yang kaku mengusap bahu adiknya, lalu menepuk pelan-pelan dan teratur, sebagai gerakan yang selama ini dia lakukan untuk menenangkan. Yoongi menyandarkan dagunya di kepala Sera, menunggu sampai deru napas adiknya terdengar lebih teratur.

Hal yang dulu sering dia lakukan tiap kali Sera terserang panik, tapi tanpa pelukan, karena Sera tidak bisa menerima pelukan untuk waktu lama. Dia hanya menemani adiknya tidur, menepuk bahu sampai Sera tenang. Berbulan-bulan Yoongi tidur di depan ranjang adiknya, karena Sera selalu bangun setiap jam dan berteriak histeris kalau sendirian.

7 Secrets My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang