BLUEMING

913 210 74
                                    

👑 🐰 👑

👑 🐰 👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

"Oppa!"

Sera berlari kecil untuk menyambut Jungkook yang baru tiba di kantor sore itu, hari ini Jungkook ke Gwangju sampai sore jadi mereka belum sempat bertemu.

"Kok belum pulang?" Jungkook mengecek jam tangannya. "Sudah jam 4, harusnya pulang saja dengan Yoongi."

"Tidak senang ya, aku menunggumu di sini?" Sera cemberut, membiarkan Jungkook merangkul bahu dan membawanya ke ruangan.

"Bukan begitu, tapi memang sudah waktunya karyawan pulang."

"Aku tidak bisa pulang, karena hari ini belum melihatmu," kata Sera, agak malu, dia setengah ingin tersenyum setengah ingin tertawa.

"Kangen ya, sama pacarnya?"

Sera mengangguk, Jungkook tertawa kecil lalu merentangkan kedua tangannya. Jungkook suka sekali dengan sikap Sera yang terus terang, membuatnya tidak terlalu sulit memahami apa yang gadis itu inginkan.

"Aku juga," jawab Jungkook, mengeratkan pelukan sampai Sera nyaris hilang di balik lengan. "Sampai kepikiran selama rapat, pacarku lagi ngapain—aduh," Jungkook meringis dramatis, saat Sera memukuli dadanya.

"Kenapa gombalanku selalu tidak mempan?" tanya Jungkook, menunduk untuk melihat Sera terkikik geli.

"Kuno." Sera melepas pelukannya. "Saljunya lumayan hari ini, Oppa, lapar tidak?"

"Hhmm... sedikit."

"Mau makan ramyeon? Aku buatkan di pantry."

"Kita ke taman atas saja." Jungkook menarik Sera ke lift dan menekan angka 21.

"Taman? Di musim salju?" Sera mengernyit. "Memangnya kita mau cosplay jadi Olaf?"

Jungkook otomatis tertawa, tidak menjawab kebingungan Sera sampai mereka sampai di atas.

Pintu lift di belakang mereka terbuka, Sera buru-buru membalikkan badan dan terkejut. Mereka tidak ke taman di depan sana, tapi ke rumah yang dilengkapi dengan ruang tamu, kamar, juga dapur dengan kitchen set abu-abu gelap. Dua lampu dalam tabung putih menggantung dari langit-langit, menerangi dapur kecil itu, terang benderang.

"Wah... Mr. Jeon, ruangan rahasiamu banyak sekali," kata Sera, memandang ke sekeliling ruang. "Kenapa aku tidak sadar ada rumah atap waktu ke taman waktu itu?" tanya Sera lebih kepada dirinya sendiri.

"Karena waktu itu kau sibuk menangis," komentar Jungkook, seraya melepas jas dan dasi, lalu menarik lengan kemeja sampai siku. "Aku sampai bingung, padahal belum melakukan apa-apa tapi kau sudah menangis."

"Waktu itu suasana hatiku sedang tidak baik," Sera cemberut, dia mengikuti Jungkook ke dapur. "Kau tahu, semua orang berpikir aku merayumu, memanfaatkan statusku sebagai asisten pribadi untuk menggoda—"

7 Secrets My CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang