02. Bertemu Kembali

724 57 45
                                    

Jam menunjukkan pukul 8 malam, cewek itu merebahkan tubuhnya di atas kasur queen size miliknya. Ia sangat lelah hari ini.

Sepersekian detik kemudian ponselnya yang berada di atas nakas berbunyi. Cewek itu mengambil benda pipih tersebut, terlihat seorang gadis yang kini sangat ia rindukan menelponnya, lebih tepatnya lagi mengajaknya melakukan video call.

Cewek itu tersenyum, ia duduk bersila, dan langsung menjawab panggilan tersebut.

Di sana terlihat wajah gadis itu, dan sepertinya sekarang gadis itu sedang tidak sendirian.

"Hai, Ran!" sapa gadis itu, yang membuat Ran tersenyum.

"Hai, Ra. Gimana kabar lo sama Hansel?" tanya Ran, gadis yang sedang berkomunikasi dengan Ran kini adalah Tara, dan di sampingnya terdapat Hansel yang sedang tersenyum pada Ran.

"Gue sama Tara baik, lo sendiri gimana?" sahut Hansel, Ran mengangguk kecil.

"Gue baik, by the way kalau kuliah kalian nggak sibuk di Paris, main lah ke Indo. Gue kangen sama kalian!"

Setelah lulus Tara dan Hansel memutuskan untuk berkuliah bersama di Paris, dan sekarang status mereka telah resmi bertunangan.

"Iya, Ran. Kita juga kangen sama lo," ucap Tara, lalu tiba-tiba saja Hansel berceletuk.

"Lo masih mau di Indo sampai lulus kuliah? Apa karena lo masih mau nunggu Rey kembali?"

Senyum merekah Ran berubah menjadi senyum sendu ketika mendengar nama 'Rey'.

"Hansel, kamu jangan bilang itu bisa?!" Tara memukul pelan lengan Hansel, cowok itu menggigit bibir bawahnya seraya menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Sorry, Ran. Gue gak bermaksud," ujar Hansel, Ran kembali memasang senyum sendu.

"Gak apa-apa, Hansel. Udah dulu ya, gue capek pengin istirahat, see you ... daahh." Ran mematikan sambungan video call nya secara sepihak, lalu cewek itu berjalan menuju balkon kamarnya.

Ran menghela napasnya, setelah kelulusan SMA dua tahun yang lalu banyak teman-temannya yang memutuskan untuk berkuliah di luar negeri, seperti Tara, Hansel, Grace, dan Alan.

Ketika kelulusan ia juga dikejutkan oleh sebuah fakta, bahwa selama ini Alan diam-diam menaruh perasaan padanya. Namun Alan bilang kepadanya untuk tidak usah memaksakan perasaannya.

Karena cowok itu tahu, bahwa Ran masih memiliki perasaan kepada Rey.

Rey, dua tahun telah berlalu. Setelah Rey pergi Ran menjadi seseorang yang lebih tertutup dan tidak banyak bicara. Salah satu alasan Ran tidak ingin berkuliah di luar negeri karena ingin menunggu Rey kembali, walaupun orangtuanya bilang kalau Ran bisa berkuliah di negara kelahirannya, yaitu Italia.

Tujuh tahun sudah Ran masih memiliki perasaan pada Rey. Perasaannya masih utuh sepenuhnya, walau kepergian Rey dulu itu menggoreskan luka yang sangat perih di hatinya.

Ran sangat merindukan cowok itu, ia rindu akan candaannya, rindu akan senyumnya. Dirinya masih ingin menunggu, entah harus berapa lama ia harus menunggu, yang pasti Ran ingin Rey menepati janjinya dulu.

"Kapan lo kembali, Rey? Ini udah dua tahun, gue kangen sama lo," ucap Ran, ia berbicara pada langit malam. Cewek itu menghembuskan napasnya lelah, detik kemudian satu notifikasi masuk ke ponselnya yang masih ia pegang.

Ran membuka room chat-nya dengan seorang laki-laki yang menjadi teman baiknya selain Ruby di kampus.

Athan: Ran.

Love for Me (TAMAT) Where stories live. Discover now