Part 38 - Pagi mendadak muram

2.1K 67 17
                                    

 Andaikan hati bisa memilih. Memilih untuk siapa aku akan jatuh cinta. Mungkin aku tidak akan memilihmu. Aku akan memilih orang lain yang lebih tulus mencintaiku.

–The day with you–
________________________________

Bela tiba di sekolah dengan wajah menekuk. Bayangan wajah
Efi yang marah masih tergiang di kepalanya. Rasa bersalah kian berat menggelayuti pundak Bela.

Bela menyusuri lorong sekolah dengan tatapan kosong, tidak peduli dengan suara bel dan keramaian siswa-siswi yang berdesakan masuk kelas. Sialnya, Bela tertabrak seseorang saat berjalan menuju kelasnya hingga keduanya terjatuh.

Sebuah tangan terulur, namun bukan untuk Bela melainkan untuk Bunga, seseorang yang baru saja ditabraknya. Bela mendongak dan memicingkan mata. "Kevin!"

Kevin membantu Bunga untuk bangkit, mengabaikan Bela yang masih tersungkur di lantai. Bela bangkit sendiri dan menatap wajah kevin dengan galak, namun  tidak merefek apapun pada cowok tersebut.

"Kalian berangkat bareng?" tanya Bela dengan nada mengintimidasi.

"Bukan urusan lo!" ketus Bunga. Cewek itu menarik tangan Kevin menjauh.

Baru beberapa langkah, teriakan Bela berhasil menterupsi langkah mereka. Bunga berdecak kesal dan kembali menarik tangan Kevin agar mengabaikan teriakan Bela, namun cowok itu menahannya.

"Gue heran sama lo Vin. Lo itu sebenarnya pacar Tasya atau Bunga sih!" semprot Bela dari jauh.

"Statusnya pacar Tasya, tapi jalannya sama Bunga. Mau selingkuh lo!" teriakan Bela berhasil menyulut emosi Kevin.

Biasanya Kevin tidak peduli, seradak-seruduk mencari masalah, tapi kali ini Bela berhasil membuat emosinya memuncak. Cowok itu menghampiri Bela dengan tatapan tajam.

"Lo!" tunjuk Kevin menahan emosi. Bela menelan ludah, meremas jemari karena kaget.

Bela menahan rasa takutnya, memasang tampang garang pada Kevin. "kenapa?! Ada yang salah sama omongan gue!"

"Jaga ucapan lo!" seru Kevin. Mata Kevin menyalang pertanda jika ia benar-benar marah.

"Di sini gue bicara fakta! Seorang Kevin wijaya yang sikapnya dingin kini telah berubah menjadi BAD BOY!" Bela sengaja melantangkan suara agar semua orang tahu bagaimana sikap ketua OSIS mereka.

Tangan kevin mengepal, tidak segan-segan meluncur bebas ke wajah Bela jika saja tidak di tahan Reno.

"Sedikit aja lo sentuh Bela, gue anggap lo musuh gue!" ujar Reno memperingati, lalu menepis kasar tangan Kevin.

Di belakang Reno berdiri David  dengan tas yang masih menggantung di bahu. Cowok itu maju selangkah dan tiba-tiba melayangkan satu pukulan di wajah Kevin.

Kejadian itu mengundang rasa penasaran para siswa. Mereka berbondong-bondong keluar kelas mengerumuni tempat kejadian. Mereka juga mulai bertanya tanya, sebenarnya apa yang terjadi di antara Kevin dan David membuat cowok itu menghajar sahabatnya sendiri.

"Maksud lo apa mukul gue!" seru Kevin mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Itu balasan buat lo yang udah sia-siakan Tasya!" bentak David membuat Kevin tersenyum sinis.

"Apa hak lo menghakimi gue! Memangnya lo siapanya Tasya!" gertak Kevin membuat David bungkam.

Kevin membalas pukulan David jauh lebih keras dari pukulan cowok itu. David jatuh tersungkur ke lantai karena tidak siap dengan serangan Kevin. Kebanyakan siswi perempuan histeris, takut terjadi perkelahian.

The Day With You (COMPLETED)Where stories live. Discover now