Part 30 - Pembalasan

1.1K 60 3
                                    

Untuk apa berharap tinggi. Saat sebuah kenyataan tak sesuai harapan

–The day with you–
______________________________

      Tasya sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin. Dan hari ini cewek itu memutuskan untuk kembali ke sekolah. Tasya dan Kevin telah sampai di depan gerbang SMA Bakti Bangsa. Kevin segera memarkirkan mobilnya. Ia turun terlebih dahulu dan berjalan memutar menuju pintu disebelahnya.

Setelah Tasya turun, Kevin langsung menyambar tangan Tasya tanpa meminta izin pada pemilik tangan. Tasya sama sekali tidak keberatan dengan hal itu, ia malah merasa senang.

Selama perjalanan menuju kelas, Kevin sama sekali tidak melepas genggaman tangannya. Ia tidak peduli berapa banyak pasang mata yang melihat ke mereka. Begitupun dengan Tasya, cewek itu sudah kebal dengan cibiran yang diberikan kakak kelasnya.

Semenjak hubungan Tasya dan Kevin tersebar satu sekolah, memang banyak kakak kelas perempuan yang tidak menyukai dirinya. Namun Tasya tidak ambil pusing tentang itu.

"Makasih kak," ucap Tasya ketika sampai di depan kelasnya.

"Iya, gue ke kelas dulu ya. Semagat belajarnya," ucap Kevin seraya mengacak halus puncak kepala cewek itu dengan tersenyum manis.

Tasya terkekeh, "Iya. Udah sana pergi!"

"Ngusir nih?" goda Kevin.

"Iya," jawab Tasya.

"Yaudah. Masuk sana." setelah mengucapkan itu Kevin segera meninggalkan Kelas cewek itu.

Tasya melihat Kevin yang mulai menjauh, barulah ia melangkahkan kakinya ke dalam kelas.

Setiba di dalam kelas, semua teman sekelasnya menatap ke arahnya dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Cie yang udah jadian," sindir Bela.

"Cieeee....." ucap teman sekelasnya kompak.

Tasya terkejut. Ia tak menyangka ternyata semua teman sekelasnya melihat kejadian di depan kelas tadi. Tentu saja itu membuat Tasya malu setengah mati.

"Gue ke kelas dulu ya. Semangat belajarnya," ucap Rangga sambil memperagakan kejadian tadi dengan temannya di samping.

Pipi Tasya memerah karna malu.

"Pengen deh punya pacar kayak gitu," ucap Syifa teman sekelas Tasya.

"Gue juga mau kali. Udah ganteng, pintar, tajir lagi." Ucap teman sekelas Tasya lainnya.

"Kapan yah gue digituin," ucap Bela kini.

Tasya tersenyum jahil.
"Makanya kalo kak Reno PDKT itu direspon dong."

"Lo mah gitu." Tasya tertawa  melihat wajah cemberut Bela.

"Iya-iya, gue bercanda Bel. Sini gue peluk." Tasya merentangkan tangannya, namun Bela menepisnya.

"Males gue, ketek lo bau." Kini Bela yang tertawa melihat wajah Tasya yang gantian cemberut.

"Udahlah. Yuk duduk," ajak Bela.

Tasya berjalan menuju kursinya, ia melihat Bunga yang sudah lebih dulu duduk di  tempatnya. Cewek itu terlihat acuh dengan keadaan sekitar, bahkan Bunga tidak peduli dengan keributan barusan.

Tasya sudah duduk di tempatnya dan menyapa Bunga dengan harapan hubungan persahabatannya dapat membaik.

"Pagi Bunga," sapa Tasya. Bunga tak menjawab. Jangankan menjawab, menoleh saja tidak.

The Day With You (COMPLETED)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora