Part 2 - Kata hati

3.2K 167 31
                                    

Hanya sebuah pesan singkat darimu yang tak berarti apa-apa. Tapi bagiku itu sebuah awalan yang baik untuk sebuah hubungan.

-The day with you-_____________________________

Lelah. Satu kata yang bisa menggambarkan dirinya saat ini. Setelah seharian sekolah, tidur memang pilihan yang tepat. Baru lima menit gadis itu menutup mata, ia sudah terlelap dalam mimpi.

Suara knop pintu terbuka tak mampu membangungkan Tasya yang sedang tidur pulas.

Efi masuk ke dalam kamar Tasya sambil membawakan makanan. Ia tak tega membangunkan Tasya yang terlihat lelah walau dalam kondisi tidur.

Efi duduk di atas kasur lalu mengusap halus puncak kepala Tasya menyalurkan kehangatan di setiap sentuhannya. Merasa terusik, Tasya menggeliat di atas kasur namun masih dengan kondisi mata tertutup.

Efi segera beranjak berdiri, ia tak mau putrinya terbangun karna dirinya. Setelah merapikan beberapa barang Tasya yang berantakan, Efi berjalan keluar dan menutup kembali pintu.

Gesekan antara pintu dan lantai kali ini berhasil membangunkan Tasya dari alam mimpi. Gadis itu mengambil ponsel yang berada di samping badan untuk mengecek waktu.

Merasa ada yang berubah, Tasya mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menengok ke kanan dan ke kiri terlihat bersih, tak ada lagi bekas tisu yang di buang Tasya ke lantai. Di meja belajarnya juga telah tersedia makanan dan minuman.

Beberapa detik berikutnya Tasya tersenyum, sudah bisa ditebak pasti ini ulah bundanya. Siapa lagi coba yang berani masuk kamar Tasya selain ayah dan bundanya. Pembantu rumah tangga pun tak berani masuk tanpa seizin dari Tasya.

°°°°°

Semakin hari Tasya semakin akrap dengan ketiga sahabat barunya itu. Bahkan tak jarang mereka menghabiskan waktu bersama-sama. Belajar bersama, ngumpul bareng dan lainnya lagi selalu sama-sama.

Tak ada rahasia diantara mereka bahkan sampai masalah pribadi masing-masing saja mereka sama-sama tau. Tidak ada niatan untuk menutupi karna hanya sahabat yang bisa menjadi teman curhat sekaligus pemberi nasehat yang paling baik.

"Gimana? Kalian jadi ginep kan?" tanya Tasya kepada ketiga sahabatnya.

"Ya jadi dong. Sya lo jangan lupa siapin banyak makanan buat kita-kita nih," sindir Bela.

"Ya elah, nggak usah bawa-bawa nama gue sama Raisya kali, bilang aja lo yang mau makan gratis." Bunga menimpali ucapan Bela.

"Hehehe, yang penting gue nggak gendut biarpun gue makan terus, buktinya gue tetep langsing aja."

"Serah lo aja."

Sesuai rencana sebelumnya Bela,Bunga, Raisya sudah berkumpul di rumah Tasya. Mereka sudah menentukan ingin menghabiskan malam yang panjang dengan menonton film.

"Ada usulan mau nonton apa?" tanya Tasya sambil mengotak-atik kaset.

"Gimana kalo film horor? Lo punya kan kasetnya?" usul Raisya.

"Boleh. Yang lain?" ucap Tasya meninta saran.

"Drakor aja sih, kan lumayan cuci mata," usul Bela kini.

"Gak, horor aja," kekuh Raisya.

"Drakor aja," debat Bela.

"Horor."

The Day With You (COMPLETED)Where stories live. Discover now