Part 6 - Merasa istimewa

2.2K 113 3
                                    

Cinta itu bukan soal ucapan yang hanya diungkapkan melalui mulut, tapi cinta itu soal perasaan yang perlu diungkapkan melalui bukti.

Mulut bisa saja bohong, tapi percayalah hati takkan pernah bohong.

-The day with you-
_____________________________

Tasya tiba di sekolah lebih awal dari biasanya. Gadis itu berjalan pelan memasuki kelas yang masih terlihat sepi, mungkin bisa di bilang hanya ada beberapa orang di dalam kelas. Tasya duduk di bangkunya dengan wajah menekuk.

Salah seorang dari sahabat Tasya sudah berada di kelas beberapa saat lalu. Namun karna asik dengan ponsel sehingga ia tidak menyadari kehadiran Tasya.

"Bela," panggil Tasya.

"Ya," sahut Bela tanpa menoleh pada lawan bicaranya.

"Bel, gue mau cerita nih," ucap Tasya lesu.

Bela menoleh ke arah sumber suara. "Cerita apa! Lagian tuh suara kok lesu amat, lo kenapa lagi?" Bela kembali menatap layar ponselnya.

"Gimana gue mau cerita lo nya aja asik banget sama ponsel," ucap Tasya kesal.

"Iya-iya deh gue dengerin," ucapnya menatap ke Tasya.

"Lo mau cerita apa?" tanya Bela menaikkan kedua alisnya.

"Kalo misalnya cowok tuh tiba-tiba berubah itu kenapa ya?" tanya Tasya.

"Berubah gimana maksudnya lo?" ucap Bela bingung.

"Y-ya berubah gitu," ucap Tasya juga bingung menjelaskannya bagaimana.

"Kevin maksud lo?" timpal Bela. Sontak saja Tasya gelapan.

"Apaan sih lo! Kenapa coba bawa-bawa kak Kevin!" pekik Tasya menyuarakan protesnya.

"Kak? Lo panggil dia pakai embel-embel kakak?" tanya Bela terkejut.

"Iya. Emang gak boleh? Lagian kan dia lebih tua dari kita wajar dong kalo gue manggil kakak," ucap Tasya dengan percaya diri.

"Jadi selama ini lo manggil Kevin pakai embel-embel kakak?" ucap Bela dengan ekspresi yang sulit di mengerti.

"Bel, muka lo santai aja sih! Emang salah gue manggil dia kakak? Selama ini juga gue manggil Kevin pakai embel-embel kakak tuh." Tasya memasang wajah bingung.

Bela tertawa sampai bahunya terguncang. Namun menurut Tasya semua itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali. Gadis itu malah memasang tampang garam pada Bela.

"Sya, asal lo tau ya Kevin itu paling gak suka kalo orang manggil dia pakai embel-embel kakak. Apalagi yang manggil cewek, dia paling benci itu soalnya dia ngerasa kayak sok akrap gitu," jelas Bela.

"Serius?!" pekik Tasya. Bela mengangguk.

"Ini sih udah gak salah lagi, Kevin suka sama lo," ucap Bela menyuarakan pendapatnya.

Kini gantian Tasya yang tertawa garing. Gadis itu tidak habis pikir dengan penuturan Bela yang menurutnya tidak masuk akal.

"Guys-guys kalian pada ngomongin apa sih? Kok asik banget," sapa Bunga saat tiba di dalam kelas.

"Kita lagi bahas soal Ke-" Tasya langsung membekap mulut Bela.

"Kita lagi bahas soal kelas, ya kan Bel," sela Tasya sambil menyeringai Bela.

"Iya itu," ucap Bela sambil tersenyum agar tidak mencurigakan.

Tak lama setelah itu satu persatu murid kelas Tasya datang. Masing-masing dari mereka asik untuk mempersiapkan perlengkapan untuk upacara. Tak terkecuali Tasya yang masih asik mengobrol dengan sahabat-sahabatnya. Saking asiknya mereka berempat sampai tidak mendengar bunyi bel tanda upacara akan segera di mulai.

The Day With You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang