END | LAST SCENE

17.4K 1.5K 243
                                    

Langkah Jungkook terhenti seketika, suara pantofelnya tak lagi terdengar di koridor yang lumayan sepi dari para pengunjung rumah sakit. Ia berniat untuk mengunjungi anaknya yang diletakkan bersamaan dengan bayi-bayi lainnya diluar sana, tapi di depan jendela besar yang memperlihatkan pemandangan di dalam ruangan, ia menemukan sosok Eunha. Berdiri di sana dengan satu tangan memegang jendela kaca, senyumannya jelas tersungging dan dapat Jungkook lihat. Jungkook meneguk salivanya, lalu menyapa, "kenapa kesini?" Padahal ia tidak mengatakan apapun pada Eunha perihal kelahiran anaknya, sedikit heran saja, bagaimana bisa wanita itu tahu tentang semuanya. Ah, beberapa hari lalu, secara diam-diam, Jungkook sudah mengirimkan sebuah lembaran surat cerai yang terbungkus rapi di dalam amplop coklat berlambangkan hukum. Setelah dipikir-pikir dengan matang, lebih baik ia meninggalkan Eunha daripada mempertahankan wanita itu. Jikalau ingin mempertahankanpun, Jungkook tidak tahu apa alasannya, padahal jelas sekali Eunha sudah mengkhianati dirinya.

"Jika ingin mengantarkan surat cerai, kau bisa mengiriminya lewat bantuan jasa kurir pos," lanjut Jungkook karena Eunha tak kunjung membalas perkataannya. Beberapa saat wanita itu hanya diam, hanya memandang lurus kearah susunan box bayi, dan ketika tangan Jungkook sudah menyentuh gagang pintu, suara Eunha pun terdengar. "Aku tidak mau bercerai denganmu. Setelah lima tahun kita bersama, kau malah meninggalkanku karena Hyewon? Kau membenciku dan memilih pergi sebab kekuranganku yang tak bisa memberimu keturunan, kan?" Ujar Eunha, ia memang berbicara namun belum berani untuk memandang si lawan bicara.

"Jangan asal bicaraㅡ" padahal Jungkook ingin melanjutkan kalimatnya, tapi Eunha sudah lebih dulu memotong pembicaraannya. "Aku tahu, aku mendengar pembicaraanmu dengan Jimin di ruang tertutup itu. Tentang Hyewon dan tentangku juga. Kau berkata jika kau mempergunakan Hyewon sebagai objek untuk membuatku cemburu, benarkah?" Saat itu, kira-kira sebelum malam dimana Eunha ditarik paksa oleh ibunya, ia sempat menguping pembicaraan Jungkook dan Jimin yang saat itu berlokasi di ruangan suaminya. Tak sampai habis, ia hanya menguping sebagian, membuat kesalahpahaman itu ia telan mentah-mentah dan menjadi sedikit lebih tenang.

"Ya, aku mengakui itu. Semuanya benar," gumam Jungkook. Ia tidak mungkin berkata bohong dan tidak mengakui tujuan awalnya karena memang semua itu adalah benar, namun siapa yang sangka, di awal permainan yang dirinya buat sendiri, ia sudah kalah telak. Pesona Im Hyewon sangat susah untuk ditolak, ia mati. Nafas tersenggal Eunha perlahan mulai kembali teratur, lalu dengan perasaan yang campur aduk ia kembali berkata, "Jelaskan padaku semuanya, dari awal."

Jungkook memejamkan matanya sejenak, dan setelah itu ia segera memusatkan perhatian pada Eunha. "Sejak awal aku tidak pernah berniat mencintai Hyewon, kau tahu sendiri sikap kasar yang selalu aku berikan padanya. Uang seratus juta dollarku terbuang percuma hanya untuk mengambil wanita kotor dan bau sepertinya. Kau kira aku mau bersanding dengan wanita yang kastanya berada di level yang sangat bawah? Dan juga, aku muak melihatmu yang selalu mendekatkanku dengan Hyewon, tak pernah menunjukkan tanda-tanda cemburu sama sekali. Kupikir, pasti ada sesuatu yang salah darimu, dan ternyata memang benar," jelas Jungkook, ia belum mengungapkan kebenaran tentang perselingkuhan sang istri dengan Jimin. Tak bisa membayangkan, Eunha pasti terkejut saat ia mengatakan itu.

"Tujuanku sebenarnya adalah menggunakan Hyewon untuk memanas-manasimu yang tak pernah mengatakan 'aku mencintaimu' padaku. Kau tahu apa yang ku rencanakan selanjutnya? Setelah dia melahirkan anakku, aku berniat untuk membuangnya, mengembalikkannya ke kandang asal yang bau. Dia... tidak pantas untukㅡ" Jungkook berhenti berbicara saat pendengarannya menangkap suara isakan yang cukup terdengar di lorong sepi. Tak lama, kepalanya tertoleh kebelakang, menemukan Hyewon disana dengan Jimin tentunya.

"Hyewon-ah," Jungkook hendak menghampiri Hyewon dengan jantungnya yang sudah berdebar kencang. Kenapa Hyewon harus muncul sekarang, disaat ia belum mengatakan semua isi hatinya? Tapi, belum sempat ia melangkah, Eunha sudah menarik lengannya terlebih dulu, berkata jika Jungkook harus menyelesaikan kalimatnya sekarang. "Lepaskan tanganmu, Jung Eunha," geram Jungkook, berkali-kali berusaha menepis, tapi tenaga si wanita lumayan kuat. Memangnya Eunha tahu apa yang akan terjadi pada hubungannya dan Hyewon setelah ini? Mungkin akan hancur, akan berakhir hanya karena perkataan yang tidak di dengarkan sampai selesai.

FAIRYTALE: Last SceneOnde histórias criam vida. Descubra agora