CHAPTER 31 | LAST SCENE

14.1K 1.3K 129
                                    

Berdebat dengan orangtua adalah sesuatu hal yang sering terjadi. Jika dipikirkan kembali, Jungkook sering sekali berdebat dengan sang ibu daripada ayahnya. Menurut pandangan Jungkook, ibunya adalah seseorang yang selalu memiliki banyak keinginan. Terlebih Jungkook tak suka jika ibunya mulai memaksakan kehendak dan Jungkook harus mengalah karena tak ingin disumpahi oleh ibunda tercinta. Walau ada saatnya ketika sang ibu yang harus mengalah dan menerima kekerasan kepala sang anakㅡ yang merupakan sifat turunan darinya. Dan saat ini, mereka berdua tengah memperdebatkan perihal Hyewon yang harus pergi atau tidak ke pesta ulangtahun perusahaan besok.

Jujur, Jungkook menentang keras usulan Nyonya Jeon barusan. Tidak ada satupunㅡ kerabat kerja maupun karyawanㅡ yang mengetahui pernikahan kedua Jungkook, serta dirinya juga tidak menginginkan jika publik mengetahui masalah ini. Ia ingin terlihat baik-baik saja di depan semua orang, walau Jungkook yakin ada beberapa orang yang berbisik di belakangnya, mencerca kehidupan Jungkook yang hampa karena tak bisa memiliki keturunan dari Eunha. Pasalnya ia sempat berkata di depan banyak orang jika dirinya tidak akan pernah menduakan sosok istri tercinta, apapun yang terjadi. Tapi kini? Dia telah mengingkari semua perkataannya, menuruti kemauan orangtuanya untuk menikah lagi demi mendapatkan keturunan.

"Bu, di depan publik, istriku cuma satu, hanya Eunha. Aku tidak mau membuat semua orang bertanya-tanya saat tahu jika aku membawa dua wanita sekaligus," kesal Jungkook, masih menentang keinginan ibunya, berharap jika sang ibu tidak berkuat dengan keinginan yang Jungkook anggap terlalu konyol tersebut. Sedangkan Nyonya Jeon malah terus memaksa, meladeni perdebatan yang ia mulai, tidak mau kalah dari anaknya sendiri dan terus berkuat agar Hyewon bisa pergi kesana. Secara garis besarnya, Hyewon patut untuk ikut menghadiri pesta penting tersebut karena sekarang ia sudah berstatus sebagai istri Jungkook.

Saat ibunya tengah mengatakan sesuatu yang membuat telinga Jungkook memanas, iapun segera menolehkan kepalanya kearah Hyewon, memberi isyarat dengan matanya agar wanita itu segera menolak untuk ikut. Tidak bodoh, setelah Nyonya Jeon selesai berceletuk, Hyewon pun mulai membuka suaranya, "tidak apa jika aku tidak ikut. Ibu tidak perlu memaksa Jungkook untuk membawaku pergi kesana. Hanya berdiam dirumah dan mendengar kabar jika pesta berlangsung dengan lancar saja sudah membuatku senang. Lagipula pernikahan kami berdua tidak diketahui oleh khalayak ramai. Ini demi nama baik Jungkook juga, Bu."

Mendengar itu, Nyonya Jeon menggeleng. Walaupun ia mendengar kalimat penolakan itu dari mulut Hyewon langsung, namun dirinya tetap bersikeras mengajak sang menantu keduanya untuk menikmati euforia pesta ulangtahun perusahaan. "Tidak, tidak. Hyewon, kau harus ikut kesana. Sangat tidak adil jika kau tidak pergi kesana," sergah Nyonya Jeon, melihat Hyewon dengan tatapan kelewat sayu, berharap jika menantunya berubah pikiran dan ingin pergi kesana.

"Baiklah, aku tidak melarang Hyewon pergi kesana. Tapi, dia tidak bisa pergi bersamaku karena aku akan pergi dengan Eunha. Ibu bisa menyuruhnya untuk pergi sendiri atauㅡ"

"Dengan Jimin. Hyewon-ah, kau mau pergi bersama Jimin, kan? Pria itu, aku akan menyuruhnya untuk bersikap baik padamu," Nyonya Jeon sengaja memotong perkataan Jungkook, kembali mengalihkan pandangannya kearah Hyewon dan menunggu jawaban dari mulut si wanita. Mendengar nama Jimin disebutkan, raut wajah Jungkook mulai berubah menjadi tidak suka. Padahal Hyewon bukanlah gadis kecil yang butuh pendamping untuk menghadiri sebuah pesta. Dan dari sekian banyak pilihan orang, kenapa Jimin yang harus menemani Hyewon?

"Bu, tidak bisakah Hyewon pergi sendiri saja? Ia bisa diantar supir atau Ibu dan Ayah bisa mengajaknya pergi bersama!" Jungkook kembali menentang, membuat dahi Nyonya Jeon berkerut dan menatap Jungkook tak suka. Anaknya ini benar-benar sudah kelewatan, selalu saja menentang kehendaknya. Padahal apa susahnya untuk mengiyakan? Lagipula, apa yang salah dengan Jimin sampai Jungkook menentang usulan tersebut? Helaan nafaspum dihembuskan paksa oleh Nyonya Jeon, mulai menatap lekat sang putra dan berkata, "memangnya apa yang salah jika Hyewon pergi dengan Jimin? Kau saja tidak mau mengajaknya, kan? Suka-suka ibu ingin menyerahkannya pada siapa."

FAIRYTALE: Last SceneOnde histórias criam vida. Descubra agora