CHAPTER 32 | LAST SCENE

13.9K 1.3K 100
                                    

Jungkook bangun lebih awal, sudah membersihkan diri kini sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Pagi tadi Eunha sempat mengabarinya jika akan pulang sore hari karena sang ibu minta untuk ditemani, dan tentu saja Jungkook tak bisa menyuruh Eunha pulang begitu saja. Ia paham, orangtua adalah dua orang penting yang harus di prioritaskan. Kini pria tersebut tengah berdiri di depan sofa, melihat Hyewon dan rolex miliknya secara bergantian. Sebenarnya ia sudah telat satu jam dari jadwal masuk yang perusahaan tetapkan, tapi karena ia adalah pimpinan yang bisa datang di waktu kapanpun, Jungkook agak tidak mempermasalahkan hal tersebut. Di meja makan sudah tersedia berbagai macam menu sarapan pagi yang sudah Jungkook atur pada sebuah jadwal makan. Tapi bukannya segera mengisi perut yang kosong, Jungkook malah sibuk memperhatikan wanita yang ia katai sebagai pemalas ini. Perkataannya waktu di Jeju tak salah lagiㅡ perihal bangun pagiㅡ, tapi kenyataannya, saat jarum jam sudah menunjukkan angka sembilan pun, Hyewon masih belum membuka mata.

Tak ada pilihan lain, Jungkook pun berniat untuk membangunkan Hyewon dengan cara meneriakinya, sengaja membuat wanita itu terkejut karena suaranya. Namun disaat Jungkook sudah membuka mulutnya, hendak meneriaki Hyewon, wanita itu sudah lebih dulu beranjak dengan tangan yang menutupi mulutnya. Jungkook mengerutkan dahinya, memperhatikan Hyewon yang kini tengah berlari menuju lantai atas dengan kondisi seperti orang yang sedang masuk anginㅡmual-mual. Karena terlalu buru-buru, serta tangga dan sandal rumah yang bertemu mengakibatkan satu kondisi yang sangat burukㅡlicinㅡ wanita itu terpeleset, membuatnya memekik pelan karena tubuh ringannya oleng kebelakang.

Melihat itu, entah kenapa Jungkook segera berlari kearah Hyewonㅡ padahal ia sudah berniat ingin melihat wanita itu terjatuh karena kecerobohannya, menangkap pinggang si wanita, hendak menahan tubuh yang melawan gravitasi. Namun sayangnya, Jungkook pun kurang hati-hati, membuat mereka berdua jatuh ke bawah dengan Hyewon yang terselamatkanㅡ karena tubuh Jungkook langsung yang bergesekan dengan tajamnya anak tangga. Untung saja saat itu Hyewon baru menaiki sepuluh anak tangga, tak akan membuat Jungkook mati karena telah menjadi pahlawan kesiangan untuknya.

Dapat di dengar jika kini Jungkook tengah meringis sakit, dan sadar jika ia tengah berada di atas tubuh Jungkook, Hyewon pun segera beranjak. Jungkook kira wanita ini hendak membantunya berdiri, tapi kenyataannya Hyewon langsung melesat pergi ke arah wastafel cuci piring di dapur, menyalurkan rasa mualnya yang menyiksa, membuat Jungkook menggeram kesal. Ia hendak mengangkat tubuhnya sendiri, namun sayang rasanya terlalu sulit untuk bergerak. Jungkook mulai berspekulasi jika kakinya terkilir atau bahkan kemungkinan terburuknya yaitu patah.

Sedangkan Hyewon, setelah puas menyalurkan rasa mualnya di depan wastafel, iapun segera membasuh mulutnya dengan cepat dan berlari kearah Jungkook yang sempat ia abaikan. Ia terkejut, mengira jika Jungkook sudah beranjak sejak tadi, namun kenyataannya, pria itu masih tergeletak di lantai, menunggu bantuan yang datang. "Hei! Jangan diam saja! Ini semua ulahmu! Cepat, bantu aku berdiri!" Marah Jungkook dan kemudian segera membuat Hyewon bergerak cepat, membantu Jungkook berdiri serta memapahnya menuju sofaㅡ walau sebenarnya cukup sulit. Setelah itu, Jungkook segera mengeluarkan ponselnya, melemparkannya pada Hyewon dan menyuruh wanita itu untuk menghubungi Hoseok. "Jika sampai terjadi sesuatu hal yang serius, kau harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu," ingat Jungkook, yang sejujurnya membuat Hyewon sedikit tidak terima. Dirinya kan tidak minta ditolong? Itu yang diri Hyewon tanyai.

Tak butuh waktu lama untuk mendatangkan Hoseok ke rumah Jungkook. Sekitar dua puluh menit setelah telepon dimatikan, batang hidung si pria tampan pun terlihat. Melihat kondisi Jungkook yang sama sekali tidak bisa menggerakan kakinya, membuat Hoseok panik dan segera memeriksa kondisi sahabatnya. Sedikit lega saat sadar jika kaki Jungkook hanya keseleo dan tidak butuh waktu lama untuk memulihkannya. Tapi tetap saja, bagi seorang Jeon Jungkook yang tidak pernah cedera, kaki yang keseleo adalah suatu masalah besar yang dapat menghambat segala pergerakannya. Mendengar celetukan Hoseok yang mengatakan bahwa kakinya keselopun membuat dirinya segera melayangkan tatapan membunuh kearah Hyewon. "Hei, kau harus tanggung jawab. Jadilah kaki kiriku sampai aku pulih," ujarnya dengan penuh kekesalan, membuat Hyewon mengangguk pasrah dan menerima segala konsekuensinyaㅡ padahal bukan salah dirinya sepenuhnya.


FAIRYTALE: Last SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang