27. Rencana

3.7K 155 10
                                    

Kunci dalam hubungan itu adalah saling percaya, kalau salah satu pihak tidak percaya lalu bagaimana?


Satu satunya tempat yang membuat Bryan tenang hanya klub malam. Tempat yang memberinya kebebasan untuk mengutarakan apa yang ia resahkan, tempat untuk melepas beban yang ia hadapi.

Sudah lebih dari dua jam Bryan disini, dengan minuman yang sudah terlalu banyak ia teguk.

Ketika Bryan mengatakan pada Tristan bahwa ia ingin pergi ke klub malam maka dengan sigap Tristan menyusulnya. Tristan paham jika Bryan sedang banyak masalah, maka membiarkan laki laki itu sendirian pasti dia akan berbuat yang tidak - tidak nanti.

"Udahlah Yan, udah 7 gelas ini. Lo harus pulang" ajak Tristan

"Gue gak mau. Rumah gue itu cuma bikin luka, rumah itu udah bikin gue gak nyaman" ucap Bryan yang mulai tak sadar karena pengaruh minuman tadi

"Pulang Yan, Papa lo pasti nunggu lo dirumah. Lo boleh kecewa sama Mama lo, tapi gak kayak gini caranya" ucap Tristan memaksa Bryan pulang

"Diem lo! Lo gak tau masalah gue" ucap Bryan sinis

Tristan tak menanggapi dengan amarah karena ia tau jika ini akibat dari ketidak sadarannya Bryan.

Laki laki yang sudah bersahabat dengannya ini benar - benar hancur. Kehidupan Bryan tak sebaik dulu, kini semua yang Bryan punya sudah hilang. Bahagia yang Bryan miliki pun sudah pergi.

"Melody, kenapa lo ninggalin gue. Gue sayang sama lo. Kenapa lo pilih Iqbal" ucap Bryan frustasi.

Tristan mengambil ponsel dijaketnya lalu menghubungi Galaksi. Mungkin laki-laki itu bisa membantunya mengajak Bryan untuk pulang.

"Halo Gal"

"Kenapa?"

"Bryan diklub malam sama gue. Gue tak bisa ajak dia pulang kerumahnya dalam keadaan mabuk gini. Gue bingung sob"

"Ajak kerumah gue aja. Bentar lagi gue pulang"

"Oke thanks"

Tristan memutuskan panggilannya, satu - satunya keinginannnya kini hanya membawa Bryan pulang. Terlalu lama diklub malam benar benar membuat pikirannya semakin kacau.

Tristan membopong Bryan yang sudah kehilangan kesadaran, tujuan kali ini adalah rumah Galaksi. Membawa Bryan kerumah dalam keadaan mabuk akan membuat masalah semakin besar. Mengingat kondisi Papa Bryan yang drop maka ia urungkan untuk pergi kesana.

°°°°°

Galaksi kaget mendengar ucapan Tristan ketika Bryan pergi keklub malam. Dulu, Bryan selalu menghindari tempat itu. Kini tempat itu jadi tempat favorit Bryan untuk meluapkan masalahnya.

"Ada apa Gal?  Siapa yang telfon?" tanya Mentari penasaran

"Tristan, dia bilang Bryan mabuk-mabukan" ucap Galaksi

"Astaga! Beneran?" tanya Mentari khawatir

"Iya. Dan dia bakal dibawa rumah aku. Kasihan kalau dibawa kerumahnya, gak tega sama Papanya juga" ucap Galaksi

GALAKSI MENTARI (TAMAT)Where stories live. Discover now