15. Terimakasih semesta!

5.5K 235 4
                                    

Aku adalah tipe cowok yang gak bisa temenan sama cewek. Bagiku temenan antara cewek dan cowok itu gak ada yang serius. Salah satu pasti mengkhianatinya dengan Cinta.

°°°

Mentari POV.

Hari ini adalah hari minggu, hari yang aku tunggu tunggu. Hari dimana aku ingin bermalasan malasan sepanjang hari.

Menunggu hari minggu itu membosankan. Senin ke minggu lama, kalau minggu ke senin itu cepet. Gak adil kan?

Hari ini agendaku hanya ingin bermalas malasan dikamar dan nonton Drakor seharian. Tak ada yang ingin kulakukan selain ini, pikiranku benar benar jenuh dengan pelajaran, aku ingin refreshing.

Aku tersentak, mendengar ponselku yang berbunyi. Ku lirik, ada sebuah panggilan masuk. Dari Galaksi.

Hallo..

Turun!

Kemana?

Aku dirumah kamu.

What?

Gak usah kaget, cepet siap siap. Kita jalan!

Tut.. Tut.. Galaksi secara sepihak mematikan telefonnya. Aku kesal, padahal baru saja aku ia ingin mengomeli lelaki itu.

10 menit berlalu. aku masih asik dengan kegiatanku, Tidur sambil bermain ponsel.

Alasanku adalah agar Galaksi lebih lama menunggu. Salahnya sendiri membuatku kesal, inilah akibat jika main main denganku!

Aku melonjak kaget mendengar pintuku yang dibuka dengan kasar. Kalian tau? Galaksi sudah hadir dengan wajah dinginnya didepanku.

Aku meneguk ludahku kasar, sepertinya aku akan kena masalah besar karena mengabaikan perintah Galaksi. Aku seperti ingin berlari seperti penjahat, menghindari polisi yang ingin menangkapku.

Oke Mentari, ingat! Kau bukan anak kecil. Kedudukanmu dan Galaksi adalah sama sama makhluk ciptaan Tuhan. Jadi untuk apa takut? Pegang prinsip bahwa Cewek Selalu Benar!!!!

"Ngapain?" tanyaku santai

"Ngrasa gak sih gue tungguin?" ucap Galaksi padaku

"Gak" ucapku datar

"Gue gendong lo" ucapnya berjalan kearahku

"Ngapain?" tanyaku gugup

"Bawa lo ke kamar mandi, biar mau mandi! Atau mau gue mandiin sekalian?" ucapnya terkekeh.

"Gila lo! Pergi sana. Iya gue mandi sekarang" ucapku ketus.

Galaksi berjalan menuju luar kamarku, aku menutup pintu kamarku dan menguncinya. Aku menghembuskan napas kasar, merasakan sesuatu yang panas memenuhi pipiku.

Kalian tau? Aku sangat malu saat Galaksi memperlakukanku lebih dari dia memperlakukan gadis lain. Bagi kalian aku beruntung bukan? Ah aku sangat senang sekali.

Bagiku Galaksi adalah pusat duniaku untuk hari hari kedepan. Aku bisa datang ke sekolah dengan semangat itu karenanya.

Aku lebih suka melihat sikapnya yang dingin daripada genit. Sama sekali tak cocok sebagai Most wanted jika hanya bisa merayu gadis sepertiku.

°°°°

15 menit berlalu, aku sudah siap dengan penampilanku. Hanya sedikit polesan make up menghiasi wajah mungilku. Hehe

Aku berjalan kearah Galaksi, kulihat wajahnya yang kesal tapi terlihat sangat menggemaskan. Ah mengapa aku harus mengenal manusia sepertimu Galaksi!

"Yuk" ajakku pada Galaksi

"Gak ah, males" jawab Galaksi datar

"Ya udah" jawabku cuek

"Eh enggak, gitu aja marah. Harusnya tuh aku yang marah bukan kamu" ucapnya menatap iba kearahku

"Aku tak memaksamu menunggu, tapi kamu tetap menungguku. Jadi bukan salahku kan jika aku lama?" tanyaku mengintimidasi Galaksi

"Iya. MENTARI SELALU BENAR DAN GALAKSI SELALU SALAH" Ucapnya menyerah.

Aku terkekeh mendengar ucapan Galaksi yang terdengar mengalah berdebat denganku.

***

Aku mengenal Galaksi pada hari dimana aku terlambat sekolah waktu itu, hari itu aku menyadari bahwa ini adalah hadiah terindah dari Tuhan karena mempertemukanku dengan laki laki seperti Galaksi.

Aku tak pernah menyesali apa yang telah terjadi padaku kali ini, aku senang bahwa aku bisa mengenal laki laki dingin sepertinya. Mengenalnya seperti membawaku pada dimensi dimana hanya aku dan Galaksi yang bisa menguasainya setiap saat.

Galaksi memang dingin tapi sebenarnya ia sangat menenangkan. Aku bukan ingin memujinya, tapi aku hanya mengutarakan apapun yang kini ada dipikiranku, tentangnya.

Mencairkan es dihati Galaksi sangat susah bagiku, tapi atas ijin semesta aku bisa melakukan semuanya. Kini aku bahagia karena lelakiku itu telah kembali.

Beberapa hari ini ia terlihat sangat menjengkelkan dari biasanya. Dia yang sebelumnya selalu diam kini bisa kuanggap tak pernah bisa diam sebentar saja.

Kata kata yang ia ucapkan seperti menghipnotisku, pertahanan hatiku benar benar runtuh jika berhadapan dengannya.

"Apa yang lebih indah dari senja kali ini, Mentari?" tanya Galaksi padaku

"Entahlah, apa menurutmu?" tanyaku.

"Menikmatinya bersamamu " ucapnya penuh arti.

Kalian tau? Aku seperti ingin teriak saat Galaksi mengucapkan kata kata itu. Aku seperti ingin memeluknya erat, Ah mengapa laki laki ini selalu membuatku jatuh cinta.

"Aku suka basket, tapi aku punya hobi yang lebih menyenangkan beberapa hari ini" ucapnya

"Apa?" tanyaku bingung

"Memandangmu" ucapnya enteng.

Untuk kedua kalinya aku harus menahan diri untuk tidak berteriak. Aku benar benar tak tahan dengan segala rayuan maut seorang Galaksi, aku merasa kini aku dan Galaksi semakin dekat.

Tuhan, aku sayang laki laki ini. Ucapku dalam hati.

****

M

aaf pendek hehe

Semoga kalian suka 😍

Siapa yang mau dibaperin kayak Galaksi? Heheheee

Salam,

Kiki ardila

GALAKSI MENTARI (TAMAT)Where stories live. Discover now