19. Akhirnya!

4.5K 230 3
                                    

Jangan lupa Vote dulu ya ❤

''Marah itu gampang, yang gak enak itu bikin baikan lagi."

Galaksi POV

Baiklah aku akan bercerita langsung pada intinya. Waktu itu aku merasa bosan dirumah, lalu aku coba datang ke rumah Mentari. Mungkin dia marah, tapi itu gampang karena aku bisa membuatnya baik kembali.

Aku datang kerumahnya, terlihat sepi karena orang tua Mentari sedang diluar kota. Kutanya pada satpam rumah Mentari ternyata Mentari pergi sedari tadi kecafe. Aku tau mentari, kemanapun ia pergi pasti selalu izin pada Pembantu atau satpam dirumahnya.

Aku ragu, pikiranku mulai resah. Dengan siapa mentari pergi dan mengapa tak pamit dulu padaku. Padahal ia bisa menelponku untuk mengantarnya, aku selalu siap mengantarnya kemanapun ia mau pergi.

Aku selalu berusaha berpikir positif tentangnya, tapi kali ini aku khawatir, hatiku benar benar resah. Ada suatu hal yang aku takutkan akan datang.

Semesta yang pasti mengetahui semua tentang hati manusia, aku tak bisa mengelak jika ada yang bilang bahwa aku cemburu. Aku akui aku benar benar cemburu melihat Mentari bersama laki laki lain.

Berkali kali ku lihat ponselku yang berbunyi karena ada panggilan dari Mentari, sengaja kubiarkan memang karena aku sedang tidak mood bicara dengannya. Takutnya nanti  membuatku semakin marah, aku tak tega jika harus membentak gadis itu.

Mungkin aku hanya butuh waktu, marah pada Mentari saja tak bisa membuat masalahku selesai. Aku harus bisa berpikir lebih dewasa.

Ini semua bukan sepenuhnya salah mentari, aku juga bersalah dalam hal ini. Aku tak mendengarkan penjelasan mentari lebih dulu, aku malah lari dari masalah ini. Aku memang bodoh , sangat bodoh!

°°°

Hari ini disekolah aku sama sekali tak konsentrasi dengan pelajaran. Pikiranku sepenuhnya dikuasai oleh Mentari.

Jika boleh jujur, aku sangat merindukan senyum manis gadis itu. Aku ingin datang dan memeluknya lebih lama. Sungguh tak ada yang lebih indah dari itu semua. Dan kini aku hanya diam  lari dari masalah dan tak ada tanda akan menyelesaikannya.

Kuraih ponsel ditasku, kubuang segala ego yang sudah menguasaiku sejak kemarin. Aku tak bisa diam begitu saja, ini semua harus terselesaikam dengan baik.

Via LINE

MENTARI ❤

Nanti pulang sekolah balik sama aku. Ada yang mau aku omongin, aku tunggu diparkiran.

Oke .

Aku meletakkan ponselku kembali, Ingin sekali aku datang pada Adnan dan meluncurkan tinjuan keras padanya. Mungkin itu sama sakitnya dengan apa yang aku rasakan ketika dia duduk bersama Mentari.

Untuk yang kedua ini aku tak mau kehilangan rasa yang sama untuk orang yang berbeda. Cukup untuk Chika, Mentari tak perlu.

Aku mengenal Mentari cukup baik, dia menyukaiku dan aku menyukainya. Aku tak harus khawatir sebenarnya dengan Mentari karena yang pasti dia akan memilihku.

Aku memang tampan, aku juga anak dari pemilik sekolah ini. Siapa juga gadis yang tak mau dekat dekatku. Bahkan aku mampu mendapatkan 10 gadis dalam satu hari yang bisa kujadikan pacar.

GALAKSI MENTARI (TAMAT)Where stories live. Discover now