10. Siapa yang akan diperjuangkan?

6.8K 284 5
                                    

Jangan mencoba menjauh, karna kemanapun pergimu aku selalu mengejarmu. Jangan takut mencintaiku, kamu tak akan pernah menyesal.


Galaksi menatap sebuah nisan didepannya, lagi lagi kerinduannya terhadap Chika tak bisa ia pendam. Ia ingin Chika kembali, menemaninya dimasa masa seperti saat ini. Ah ini sungguh menyiksa batin Galaksi.

Galaksi menunduk menitikkan air matanya, tak tau harus berbuat apa lagi. Ia benar benar ingin Chika ada disisihnya, menjalani kehidupannya hingga waktu yang memisahkan mereka suatu saat.

Tiba tiba ada yang menyodorkan sebuah bunga, bunga kesukaan Chika. Siapa dia? Mengapa tau kalau Galaksi sedang disini?

Galaksi mendongak, perempuan itu lagi. Seorang perempuan yang mengganggu pikirannya beberapa hari ini.

"Aku tau ini bunga kesukaan Chika, kasih ke dia Galaksi" Ucap mentari dengan gugup karena memanggil aku-kamu.

"Tau dari mana gue disini" tanya Galaksi dingin

"Bryan, dia yang kasih tau aku. Kamu jangan marah ke Bryan ya Galaksi, mentari yang maksa dia tadi" jawab mentari menunduk.

"Pergi lo!" Galaksi menatap sinis Mentari.

"Kenapa? Galaksi marah karena Mentari datang kesini? Maaf ya Galaksi, Mentari cuma pengen bikin galaksi seneng" Mentari masih menunduk lesu.

"Gue gak butuh kehadiran lo, gue cuma butuh Chika"

Lagi lagi hati Mentari hancur mendengar perkataan Galaksi, segitu berharganya Chika dihatinya, dan mengapa Galaksi begitu membenci kehadirannya.

Mentari meneteskan air matanya, ia tak ingin menangis tapi air mata itu keluar sendiri dari pelupuk matanya.

"Gak usah nangis! Gue gak akan peduli sama lo" ucap Galaksi dingin

Mentari mendongak, menghapus air mata yang kini membasahi wajahnya. Kehadirannya disini tak akan membuat Galaksi lebih baik, kehadirannya hanya membuat beban bagi kehidupan Galaksi.

"Gak pa pa kalau Galaksi gak peduli sama mentari, tapi jangan pernah benci mentari. Mentari minta maaf kalau ganggu Galaksi terus, mentari cuma pengen bikin Galaksi seneng sama mentari. Selama ini kan Galaksi selalu marah marah tanpa sebab ke Mentari, sering nyakitin perasaan Mentari, tapi mentari gak pernah marah sama Galaksi. Mentari pamit pulang kalau gitu, Maaf ganggu Galaksi. Galaksi hati hati pulangnya, udah mau hujan kayaknya"

Mentari berdiri meninggalkan Galaksi yang masing terdiam mendengarkan perkataannya tadi. Perasaan bersalah selalu muncul pada Galaksi ketika menyakiti hati wanita itu.

Galaksi merasakan rintik hujan turun dari langit , ia bergegas pergi dari pemakaman. Takut jika semakin lama hujan akan turun semakin deras. "Aku pulang ya, kamu baik baik disana. Aku sayang kamu Chika" ucapnya sambil mencium nisan Chika.

°°°°

Mentari berjalan menyusuri jalanan, tak memperdulikan hujan yang kini membasahi tubuhnya.

Ia ingin menangis sejadi jadinya, hanya dalam hujan ia bisa menangis sepuasnya. Hujan paling paham bagaimana perasaan dapat tecurhakan. Seperti hujan, Mentari ingin mencintai tanpa takut untuk jatuh berkali kali.

GALAKSI MENTARI (TAMAT)Where stories live. Discover now