7. mulai nyaman?

7.4K 344 13
                                    

Kamu dingin tapi cukup menghangatkan. Kamu seperti es tapi aku yakin suatu saat bisa mencair.

Hari ini hari minggu, hari dimana Mentari sangat malas untuk bangun. Sudah pukul 09.30 tapi perempuan itu masih memejamkan mata diatas kasur empuknya.

Sarah masuk ke kamar Mentari, geleng geleng kepala melihat kelakuan anaknya itu. Bagaimana bisa seorang remaja jam segini masih sibuk dengan mimpi tidurnya.

"Sayang, bangun. Ada yang cariin kamu tuh. Katanya pengen ngajakin kamu jalan"

"Siapa sih bunda? Ganggu Mentari tidur aja. Mentari masih ngantuk" jawab mentari enggan membuka matanya.

"Katanya sih namanya Galaksi" ucap Sarah polos.

"HAAAAAHH? GALAKSI. BENERAN BUN? BUNDA JANGAN BERCANDA IH. GAK LUCU" Ucap Mentari panik.

"Coba kamu lihat sendiri kebawah kalau gak percaya"

Mentari keluar dari kamarnya, tak peduli dengan wajah bangun tidurnya. Ia harus bertemu lelaki itu, benarkah itu Galaksi atau bundanya itu hanya berbohong.

Deg!!!!

Lagi lagi laki laki dingin itu datang dihadapannya, siapa lagi kalau bukan Galaksi. Dia sedang apa disini, bukankah ia membenci Mentari.

Lamunan mentari terhenti ketika Galaksi menertawakan penampilannya. Ah Mentari sangat malu, mengapa tadi ia tak mandi saja dulu jika ia tak mementingkan rasa penasarannya.

"Dasar kebo! Jam segini baru bangun"

Pipi Mentari memerah, baru kali ini ia melihat seorang Galaksi tertawa dengan begitu lepasnya. Bryan pernah berkata bahwa selama lebih dari setengah tahun ini Galaksi selalu diam, ini adalah kali pertama Galaksi tertawa, dan semua itu karena Mentari. Jika memang benar, Mentari sangat bersyukur karena laki laki itu kini bahagia.

Galaksi diam, ia mengumpati dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia bisa menertawai perempuan yang baru saja bangun tidur dengan rambut acak acakan ini. Galaksi bahkan lupa kapan dia terakhir kali tertawa, mungkin saat bersama chika dulu. Dan kali ini untuk pertama kalinya setelah Chika pergi, ia kembali tertawa karena tingkah konyol dan kepolosan Mentari. Entahlah, mengapa Galaksi menjadi senang dan bahagia jika melihat wanita dihadapannya kini.

"Cepet mandi, gue mau ajak lo keluar"

Mentari mendengus sebal, lagi lagi sifat dinginnya kembali. Bahkan sifat plin-plannya seperti perempuan. Kadang mood baik kadang mood jelek, Sepertinya laki laki ini sedang PMS.

Mentari berlalu meninggalkan Galaksi diruang tamu, 15 menit ia mandi dan berdandan layaknya remaja biasa, memakai bedak tipis serta sedikit lipstik dibibirnya.

"Kita mau kemana kak?" ucap Mentari memecah keheningan selama perjalanan.

"Entar lo tau" jawab Galaksi masih fokus dengan jalanan ibukota.

Mentari memilih diam, percuma mengajak ngobrol laki laki dingin itu. Pasti Galaksi tak akan menjawabnya, malah dicuekin nantinya.

Mentari mengambil ponsel ditasnya, mengecek adakah notifikasi chat diponselnya.

Ada satu pesan line yang masuk.

GALAKSI MENTARI (TAMAT)Where stories live. Discover now