07|VanVan🌷.

15.6K 878 37
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

Vanya, Mevan, dan Rega saat ini tengah berada di kantin pojok. Menghabiskan jam istirahat dengan Vanya yang selalu berakhir menguras dompet Mevan atau Rega.

"Rega! satu tambah satu berapa?" tanya Vanya pada Rega yang sedari tadi sudah tenang, eh sekarang malah diajak emosi lagi.

"36!" jawab Rega dengan asal. Rega tuh males ngeladenin Vanya, tapi kalo gak diladenin yang ada Rega makin dibuat emosi sama Vanya. Serba salah!

"Ihhh ... Rega bego." Vanya menatap kasian pada Rega.

"Begoan mana sama lo yang tetep nanya, sedangkan orok yang baru lahir aja udah tau jawaban dari pertanyaan lo itu?" tanya Rega yang entah kenapa selalu kesal jika harus meladeni ucapan absurd Vanya.

"Begoan Rega lah, Rega 'kan begonya murni dari orok," sahut Vanya sambil kembali memakan tahu bulatnya yang berbentuk kotak.

Rega yang mendegar itu mengusap wajahnya kasar. adu bacot dengan Vanya hanya akan membuat dirinya ingin bunuh diri mengunakan tutup botol marjan!

"Kak Mevan!"

Panggilan dari arah belakang membuat ketiganya refleks menoleh, tak jauh dari posisi mereka ada seorang gadis yang tengah berjalan sambil tersenyum senang.

"Siapa lagi ini?" tanya Vanya dengan wajah tak suka.

"Siang Kak Mevan," gadis itu tersenyum pada Mevan, membuat Vanya langsung menoleh pada Mevan.

Vanya mendadak kesal saat sadar jika Mevan membalas senyuman gadis yang tidak ia kenal itu.

"Lo siapa?" tanya Vanya, menatap sinis pada gadis yang berdiri di hadapan Mevan itu.

"Aku Lutry, kak," jawab gadis yang ternyata bernama Lutry.

"Ada urusan apa lo ke sini?" tanya Vanya lagi.

"Anya! sopan dikit napa sama Adik kelas," titah Mevan sambil menatap tak suka pada Vanya.

Vanya tak memperdulikan ucapan Mevan, ia malah semakin menatap Lutry dengan tatapan ingin beradu gundu.

Sedangkan Rega memilih untuk menyibukan diri saja ketimbang menyaksikan dugong betina yang sebentar lagi akan menciptakan gempa dadakan, seperti tahu bulat yang selalu di goreng dadakan tapi pas dibeli malah dingin.

"Ada urusan apa lo sama Mevan? Mau caper sama kakak kelas lo? Mau tebar pesona, iya?" tanya Vanya dengan nada penuh ketidaksukaan.

Persetan dengan rasa sopan, Vanya benar-benar tidak suka pada gadis-gadis yang mendekati Mevan.

"Anya!" panggil Mevan dengan nada yang berubah dingin.

"Rega! tolong bayarin makanan gua yah, gua ada urusan sama alien di pluto," kata Vanya yang langsung beranjak dari tempatnya, tidak peduli pada Mevan yang terus saja menatapnya dengan pandangan tak suka.

▪︎▪︎▪︎

Siang ini waktunya kelas Vanya menjalani pelajaran olahraga. dengan alasan sakit, saat ini Vanya tengah duduk cantik di pinggir lapangan. Terlalu malas dirinya untuk mengikuti olahraga di bawah terik matahari yang seolah-olah mengajaknya untuk ribut.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Where stories live. Discover now