04|VanVan🌷.

18.4K 1K 115
                                    

▪︎ 𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧 ▪︎
~ 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐛𝐲 © 𝐓𝐢𝐚𝐫𝐚𝐀𝐭𝐢𝐤𝐚𝟒 ~
°𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐧𝐲𝐚.•
°𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚🤍•

▪︎▪︎▪︎

"Ayo Tante, semangat! jangan lemah! Anya tau kalo Tante pasti bisa," teriak Vanya yang tengah duduk di atas meja makan dengan heboh.

"Tante gak bisa Anya," pasrah Naya-Mamah Mevan. Wanita paruh baya itu menatap Vanya dengan wajah lelahnya.

"Tante pasti bisa. Jangan nyerah! Tante 'kan strong woman!" sahut Vanya yang sedari tadi hanya berteriak heboh tanpa memiliki niat untuk membantu.

Vanya yang melempar centong nasi sampai masuk ke kolong kulkas cuman karna melihat kecoa saja, tapi malah Naya yang mempertaruhkan hidup dan matinya demi mengambil centong nasi di kolong kulkas.

Vanya benar-benar tidak memiliki akhlak.

"Tante udah gak kuat Anya, Tante nyerah aja," kata Naya.

"Tante Naya lemah! masa ngambil centong di kolong kulkas aja gak bisa," cibir Vanya dengan raut wajah yang berubah kecewa.

"Nanti Tante suruh Mevan aja yang ngambil centongnya," ucap Naya sambil mendudukan bokongnya di kursi.

"Bangunin Mevan gih, kita makan siang bareng," titah Naya yang memilih untuk kembali memasak setelah tertunda karna Vanya.

"Asiap, tante Naya calon mamah mertua Anya!" sahut Vanya dengan penuh semangat, kemudian turun dari atas meja dan beranjak pergi ke kamar Mevan.

Naya yang mendengar itu hanya terkekeh sambil mengelengkan kepalanya, merasa gemas dan sedikit kesal dengan tingkah Vanya yang penuh dengan keanehan itu.

Tanpa mengetuk dan tanpa meminta izin terlebih dahulu, Vanya langsung masuk ke dalam kamar Mevan. Bukan untuk membangunkam Mevan, tapi untuk ikut tidur di samping Mevan yang terlelap.

"Ngantuk. nanti aja deh bangunin Mevan-nya kalo udah lebaran haji," gumam Vanya sambil memejamkan matanya, memiringkan tubuhnya untuk memeluk Mevan layaknya guling.

.
.
.

Vanya terbangun dari tidurnya, menatap ke samping dan tidak mendapatkan Mevan seperti pertama kali ia tidur tadi. pandangannya beralih pada jam waker yang berada di nakas, seketika kedua mata Vanya membulat sempurna saat sadar jika ia tertidur cukup lama.

"Astaga lebaran hajinya udah kelewat!" Vanya panik. turun dari kasur dengan rusuh, saking rusuhnya membuat Vanya tidak sadar jika kakinya tersangkut pada selimut dan-

Bruk.

Vanya terjatuh ke lantai dengan posisi mengenaskan.

"Aye-aye ... eh?" Refleks Vanya cengo, "aduh aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi," teriak Vanya saat dirinya benar-benar sadar, berharap oppa-oppa korea yang ia dambakan datang dengan mengunakan truk untuk menolongnya yang terjatuh.

"Woy curut! lo kenapa?"

Vanya mendongkak, di ambang pintu ada Rega yang tengah berdiri dengan wajah binggung.

"Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi ..." Vanya malah bernyanyi dengan raut wajah yang berubah dramatis.

"Aku tengelam dalam kobokan luka dalam ... aku tersesat dan tak tau arah jalan pulang ... aku tanpamu ... butiran kesik!" Vanya lanjut bernyanyi dengan penuh penghayatan. Bahkan gadis itu tak segan-segan untuk guling-guling di lantai.

𝐕𝐚𝐧𝐕𝐚𝐧.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang