44. Kuasa Allah

19K 691 3
                                    

Assalaamu 'alaikum Readers

Selamat membaca jodoh spesial

Semoga suka & semoga bermanfaat

❤❤❤


Semenjak kepergian Rafka, rumah yang besar nan luas kini menjadi sepi bagai tak berpenghuni, bagaimana tidak Hasna kini hanya menghabiskan waktunya diatas kasur dengan terus bercucuran air mata dan Ilyas hanya bisa mendampingi Hasna dengan terus mengkuatkan dirinya sendiri agar tidak ikut dalam kesedihan takutnya nanti Hasna akan semakin larut dalam kesedihan.

Sebenarnya dari kemarin Nayfa menginap di rumah keluarga Ilyas untuk membantu menjaga si kecil Nufael yang belum mau Faysha gendong lagi setelah insiden kecelakaan maut yang menimpa Rafka, Fahdah juga ikut menginap karena ia tak sanggup meninggalkan sang adik bungsunya yang baru saja kehilangan suami tercintanya itu.

Kreggg

Pintu kamar Faysha terbuka secara perlahan menampilkan sosok Fahdah yang segera masuk kedalam untuk menemui Faysha yang rupanya tengah terbaring dengan mata terpejam dan sambil memeluk baju seragam milik Rafka.

"Astaghfirullahal Adziim, tabahkan hati Adikku ya Allah, kuatkan Adikku menghadapi ujian terberatmu ini," ucap Fahdah dalam hati.

Fahdah segera menghapus air mata yang tiba-tiba terjatuh itu dan secara perlahan Fahdah mencoba membangunkan Faysha yang tengah terlelap tidur, sebenarnya Fahdah tidak tega untuk membangunkan Faysha karena baru sekarang ia tertidur dan kemarin-kemarin ia belum istirahat tetapi Fahdah membangunkan Faysha karena Faysha belum makan sama sekali dari kemarin setelah pulang dari surabaya.

"Fay, Faysha bangun, Fay."

Akhirnya dengan perlahan tubuh Faysha bergerak dan sedikit demi sedikit kedua kelopak matanya terbuka, senyuman manis sang teteh yang Faysha pertama kali liat saat ia bangun dari tidurnya itu.

"Teteh ada apa teh?"

"Fay, kamu makan dulu ya, dari kemarin kamu kan belum makan, kamu harus jaga kesehatan kamu."

Sebenarnya Faysha sangat tidak nafsu makan, semenjak Rafka tiada selera makannya langsung hilang bahkan semangatnya juga pupus, tetapi Faysha tidak ingin mengecewakan Fahdah yang sudah memasak makanan untuk dirinya.

"Nufael mana teh?"

"Nufael lagi sama Nayfa, kamu nggak usah memikiran Nufael dulu ya, kamu mikirin kesehatan kamu dulu, in syaa Allah Nufael akan baik-baik saja."

Dengan digandeng Fahdah akhirnya Faysha turun dari lantai atas menuju meja makan untuk makan siang.

Tutttttt......Tutttttt.....Tutttttt

Langkah kaki Faysha terhenti ketika mendengar suara telpon rumah berbunyi dan langsung menoleh kearah dimana telpon rumah itu berada.

"Biar Teteh saja yang angkat."

"Nggak usah Teh, biar aku saja yang angkat."

Fahdah pun mengalah dan memperbolehkan Faysha untuk mengangkat telpon, tetapi tetap dirinya ikut menemani Faysha untuk mengangkat telpon.

Sebenarnya Faysha masih sangat trauma untuk mengangkat telpon tersebut karena waktu itu ia yang mengangkat telpon saat pihak maskapai memberikan kabar buruk yang menimpa Rafka, dan kini Faysha hanya bisa berharap semoga yang menelponnya adalah pihak dari maskapai StarAir untuk memberitahu kabar bahagia, itulah harapan Faysha saat ini.

"Ya hallo assalaamu 'alaikum."

"Wa 'alaikumus salaam, apakah ini dengan anggota keluarga Captain Rafka Althafurrahman?"

Jodoh SpesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang